Pilpres 2019
KH Abdul Karim Alias Gus Karim: Masyarakat Muslim Tak Perlu Ragukan Keislaman Jokowi
Pengajian dan doa bersama untuk kemenangan Jokowi dipimpin oleh KH Abdul Karim (Gus Karim), pengasuh Ponpes Al Quraniy Azzayadiy Solo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Junianto Setyadi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Ali
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sedulur Kayu dan Mebel (Sekabel) Jokowi kembali menggelar Pengajian dan Doa Bersama untuk kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'aruf Amin, dalam Pilpres 2019 mendatang.
Kali ini kegiatan digelar di Dukuh Cemetuk RT 01/RW 10, Desa Lorog, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Senin (8/4/2019) pagi hingga siang.
Sekitar 3.000 warga menghadiri kegiatan yang didahului dengan deklarasi dan peresmian Kampung Jokowi yang dimotori oleh Sekabel Jokowi itu.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Ibunda Jokowi, Ny Sudjiatmi Notomihardjo, dan seorang adik kandung Jokowi, Ny Idayati, serta istri Ketua DPC PDI-P Sukoharjo, Etik Suryani.
• Ribuan Relawan Hadiri Pengajian Sekabel Jokowi Bersama Gus Karim di Gentan Sukoharjo Jateng

Adapun pengajian dan doa bersama dipimpin oleh KH Abdul Karim (Gus Karim), pengasuh Ponpes Al Quraniy Azzayadiy Solo.
Guru mengaji Jokowi ini antara lain memuji Jokowi sebagai Muslim yang kaffah atau sempurna.
Sebab, Jokowi sudah mengucapkan syahadat, rutin melakukan salat dan berpuasa, memberikan zakat serta telah berhaji.
"Maka masyarakat Muslim tak perlu meragukan ke-Islaman Pak Jokowi," ujarnya menegaskan.
• Hoaks Meningkat 18 Kali Lipat Jelang Pemilu, Menkominfo Sebut Kasus Paling Banyak Serang Jokowi
Gus Karim juga menyebut Jokowi sebagai sosok bersih, jujur, dan tak melakukan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).
Buktinya, kata Gus Karim, mantan Wali Kota Solo dan mantan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak memberikan proyek-proyek bagi anak-anaknya, keluarga dan kerabatnya.
Pada bagian lain Gus Karim juga memuji ibunda Jokowi, Ny Sudjiatmi Notomihardjo.
Menurut Gus Karim, Ny Sudjiatmi Notomihardjo merupakan satu dari tujuh perempuan yang dipilih Allah melahirkan seorang putera untuk menjadi presiden dan pemimpin bangsa. (*)