Ramadan 2019
Wanita Haid di Bulan Ramadan, 4 Amalan Ini Bisa Dilakukan untuk Tetap Bisa Raih Pahala
Kodratnya sebagai perempuan dewasa akan mengalami haid setiap bulannya sehingga hal itu akan menghalanginya menjalankan sejumlah ibadah.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan wajib hukumnya bagi umat Islam yang beriman.
Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, umat Islam pun berlomba-lomba memperbanyak ibadah.
Sebab, setiap ibadah yang dilakukan akan dilipat gandakan pahalanya.
Lalu, bagaimana dengan perempuan yang sedang haid atau menstruasi?
• Promo Ramadan di Syariah Hotel Solo, Paket Room Dibanderol Rp 350 ribu Per Malam
Apakah ia akan kehilangan pahala? Dan ibadah apa saja yang bisa dilakukan selama haid?
Kodratnya sebagai perempuan dewasa akan mengalami haid setiap bulannya sehingga hal itu akan menghalanginya menjalankan sejumlah ibadah.
Termasuk salat dan menjalankan puasa di bulan Ramadan.
Mereka pun harus menggantinya di luar bulan Ramadan sesuai dengan hari dia mengalami haid tersebut.
• Bolehkah Menggosok Gigi, Berkumur dan Siwakan saat Puasa di Bulan Ramadan?
Namun, meskipun wanita meninggalkan shalat dan puasa, bukan berarti mereka kehilangan pahala.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan perempuan haid selama bulan Ramadan, yang dilansir TribunSolo.com dari NU Online.
1. Mencari Ilmu
Saat haid, hendaknya perempuan lebih banyak menuntut ilmu, terlebih mempelajari ilmu agama.
Mencari ilmu bisa dilakukan secara mandiri maupun melalui bimbingan guru dengan mendatangi majelis-majelis ilmu.
• Bulan Suci Ramadan, saatnya Melakukan Aktivitas Spiritual
Hukum mencari ilmu dalam Islam bersifat wajib.
Di mana banyak sekali manfaat yang bisa diambil, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لِلهِ خَشْيَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمدَارَسَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ
“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami)
2. Berzikir
Perempuan haid, sebagaimana umat Islam pada umumnya, sangat dianjurkan memanfaatkan hari demi hari, detik demi detik, sepanjang bulan suci Ramadan untuk beribadah, termasuk berdzikir.
Jenis dzikir sangat banyak, bisa berupa ucapan tasbih, tahmid, takbir, dan lain sebagainya.
• Bulan Ramadan, Petugas Terminal Tirtonadi Solo Bagikan Takjil untuk Pengguna Skybridge
Dzikir juga bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun.
3. Berdoa
Doa juga menjadi pilihan ibadah yang mudah dan sangat dianjurkan bagi perempuan yang sedang haid.
Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, termasuk perempuan yang sedang haid.
Berdoa bisa juga disebut bermunajat.
Di mana seseorang tengah berikhtiar mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Melakukan kegiatan sosial
Di samping ibadah-ibadah yang bersifat ritual, umat Islam juga diperintahkan untuk memperbanyak kegiatan positif yang bersifat sosial.
Misalnya, dengan memberi makan kaum fakir, mengajar, memudahkan urusan orang lain, menyediakan buka puasa untuk anak-anak jalanan, dan lain sebagainya.
• Hari Kedua Puasa Ramadan 2019, Harga Cabai di Pasar Tradisional Solo Naik
Di bulan suci Ramadan ibadah bernuansa sosial itu tercermin, misalnya, dalam perintah untuk menyuguhkan buka puasa walaupun hanya sebiji kurma.
Artinya, aktivitas perempuan haid yang menghidangkan sajian berbuka untuk keluarga terhitung ibadah.
Bagaimana dengan membaca Alquran?
Terkait hal ini ada perbedaan pendapat ulama.
Dalam madzhab Syafi’i ulama sepakat bahwa perempuan haid/nifas tidak diperkenankan menyentuh atau membawa mushaf.
Tapi sebagian lain membolehkan membaca Alquran (tanpa menyentuhnya) dengan niat dzikir, doa, atau mempelajarinya. (*)