Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Idul Fitri 2025

Sejak Kapan Ucapan Minal Aidin Wal Faizin Jadi Tradisi saat Idul Fitri dan Siapa yang Memulainya?

Kalimat "Minal aidin wal faizin" tidak memiliki sangkut paut dengan permintaan maaf pada Hari Raya Idul Fitri.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
MURID MINTA MAAF - Pelajar SMA Negeri 12 menyalami gurunya saat memperingati Hari Guru Nasional yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-70 PGRI di lapangan upacara SMAN 12, Jalan Sekejati, Kota Bandung, Rabu (25/11/2015). Berikut kumpulan ucapan selamat Idul Fitri untuk guru. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNSOLO.COM - Menghitung hari menjelang ramadan berakhir, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari kemenangan Idulfitri.

Nah, biasanya di hari lebaran idulfitri, kita akan mengucapkan kalimat "Minal Aidin Wal Faizin".

"Minal aidin wal faizin" adalah ucapan selamat Idul Fitri yang bermakna "semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan meraih kemenangan (dengan meraih surga)". 

Baca juga: 30 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025 untuk Guru, Momentum Minta Maaf Jika Ada Salah

Lalu, pernahkah kamu bertanya-tanya kalimat tersebut dimulai sejak kapan dan siapa pencetusnya?

Awal mula kalimat Minal aidin wal faizin berasal dari seorang penyair pada masa Al-andalus dan sering mengucapkan pada generasi sahabat atau beberapa ulama setelah Salafus Salih.

Sebagai informasi, Al-Andalus adalah nama wilayah di Semenanjung Iberia yang dikuasai oleh umat Muslim dari tahun 711 hingga 1492.

Saat ini, wilayah tersebut terbagi menjadi dua negara, yaitu Spanyol dan Portugal. 

Ketika ia membawakan syair yang mengisahkan dendang wanita di hari raya yang bernama Shafiyuddin.

Menurut M. Quraish Shihab sebagai Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat dalam buku Wawasan Al quran, menjelaskan bahwa kalimat Minal aidin wal faizin adalah satu ucapan yang populer dalam konteks Idul Fitri.

Dan Quraish Shihab dalam buku Lentera Hati : Kisah dan Hikmah kehidupan, kalimat Minal aidin wal faizin tidak memiliki makna yang pasti karena pemaknaannya tidak dapat merujuk pada Al quran maupun hadis.

Adapun menurut Syekh Ibnu Utsaimin, mengatakan bahwa memberi ucapan Hari Raya Idul Fitri boleh dilakukan selama kalimat di dalamnya tidak mengandung dosa dan hal ini pernah dilakukan oleh Sebagian para sahabat nabi.

Kalimat yang digunakan para sahabat bukanlah kalimat Minal aidin wal faizin melainkan kalimat yang lain, namun juga diperbolehkan untuk mengucapkannya karena dimaksudkan untuk doa kebaikan.

Ucapan yang biasanya digunakan adalah “taqobalallahu minna wa minkum taqobbal ya karim.” kemudian menjawab “ja’alanaallahu wa iyyakum minal ‘aaidin wal faaiziin.”

Kalimat Minal aidin wal faizin terdiri dari beberapa penggalan kata, diantaranya :
1. Min artinya termasuk
2. Al-aidin artinya orang-orang yang kembali
3. Wal artinya dan
4. Al-faizin artinya menang

Secara harafiah, makna kalimat Minal aidin wal faizin merupakan termasuk dalam orang-orang yang Kembali sebagai orang-orang yang menang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved