Pemilu 2019 Usai, Bupati Sukoharjo Ajak Masyarakat Bersatu : Tak Ada Lagi 01 atau 02
Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali bersatu dan fokus membangun Kabupaten Sukoharjo
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali bersatu dan fokus membangun Kabupaten Sukoharjo, karena pemungutan suara pada Pemilu 2019 sudah usai.
"Tidak Ada Lagi 01, 02, yang Ada 03 Persatuan Indonesia," katanya usai melaksanakan sholat tarawih di Masjid Baitturrohman, Desa Geneng, Kecamatan Gatak, Jumat (10/5/2019).
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk mepercayakan penghitungan suara kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang saat ini tahapan penghitungan sedang berlangsung di tingkat Provinsi.
"Siapapun Presiden dan Wakil Presiden yang menjadi pemenang dan ditetapkan oleh KPU sebagai penyelenggaran Pemilu nanti harus didukung bersama, perbedaan pilihan saat Pilpres tidak boleh diteruskan," imbuhnya.
• Daftar Film Horor yang Segera Tayang di Bioskop Solo
Wardoyo mengajak segenap elemen masyarakat untuk berdoa dan tawakal, agar pemimpin yang terpilih pada pemilu tahun ini bisa menjalankan tugasnya dengan penuh amanah dan adil.
Sehingga, pemimpin yang terpilih mampu memajuan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan itu, Wardoyo juga memberikan bantuan untuk Masjid Baiturrohman sebesar Rp 75 juta, dana bantuan pembangunan Kantor Balai Desa Geneng sebesar Rp 150 juta, bantuan untuk Warga sebesar Rp 100 juta.
Di samping itu, untuk penyelenggaraan Tarling di Kecamatan Gatak, bantuan juga diberikan kepada 5 masjid, yang mendapatkan Rp 1 juta, serta untuk Masjid Al-Amin Bupati memberikan bantuan sebesar Rp 2 juta.
• Lolos ke Kursi DPRD Solo, Caleg PSI Ini Akan Bawa Tripod dan Ponsel untuk Live Laporan Kerja
Bupati juga menyerahkan bantuan dari Baznas Kabupaten Sukoharjo berupa bantuan 5 rol karpet, 5 mukena, 1 jam dinding, 10 mushaf al quran, 5 meja baca al-quran dan 1 jam penunjuk waktu sholat.
Serta bantuan dari Kemenag berupa Rp 1 juta dan 10 mushaf Al -Quran untuk enam masjid di Gatak. (*)