Polres Wonogiri Uji Makanan yang Sebabkan 1 Orang Meninggal dan 24 Orang Lainnya Dirawat
Diketahui seorang warga bernama Purwanto (48) meninggal dunia dan 24 orang lainnya dirawat dirumah sakit yang diduga akibat keracunan makanan
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Polres Wonogiri melakukan uji sampel makanan di Laboratorium Forensik terhadap makanan yang dikonsumsi warga Baturetno di acara yasinan salah seorang warga pada Senin (27/5/2019) lalu.
Hal tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polres Wonogiri yang baru, AKP Purbo Adjar Waskito saat berbincang dengan TribunSolo.com di kantornya, Rabu (29/5/2019).
"Kita sedang uji ke lab seluruh makanan yang disantap warga pada acara itu, untuk mengetahui makanan yang mana yang menyebabkan warga keracunan," katanya.
• Polres Sukoharjo Amankan Pelaku Pembobol Laptop di Dinas Pendidikan Sukoharjo
Diketahui seorang warga bernama Purwanto (48) meninggal dunia dan 24 orang lainnya dirawat dirumah sakit yang diduga akibat keracunan makanan.
"Saat ini, informasi yang kami dapat satu orang meninggal, dan hingga kemarin siang 24 orang dirawat di rumah sakit."
"Ada yang dirawat di rumah sakit di wilayah Wonogiri, ada juga yang dirawat di Solo," jelasnya.
Pada acara itu, pemilik hajat memesan makanan sebanyak 100 porsi yang meliputi makanan ringan dan makanan berat.
"Pesannya tidak dalam satu tempat, makanan berat seperti nasi ayam dipesan ditempat yang berbeda dengan makanan ringan seperti kue-kue."
"Kita belum mengetahui dari 100 porsi itu yang sudah disantap berapa porsi," jelasnya.
• Mengaku Cari THR, Perempuan Ini Ngutil di Toko Baju di Pasuruan, Pernah 3 Kali Mencuri di Sidoarjo
Saat ini, Polres Wonogiri masih melakukan pendalaman kasus ini, seperti penyebab keracunan ada unsur kesengajaan atau tidak.
"Pemilik katering masih jadi saksi, kita masih melihat prosesnya dan unsurnya seperti apa."
"Apakah korban keracunan karena menyantap makanan katering tersebut, kalau iya apakah ada unsur kesengajaan dan sebagainya," katanya.
Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada dari pihak korban yang melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian. (*)