Open House di Tawangmangu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kenang Masa Kecilnya Suka Makan Botok
Mudik Lebaran ke kampung halaman menjadi sebuah tradisi saat perayaan Hari Raya Idul Fitri.
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Mudik Lebaran ke kampung halaman menjadi sebuah tradisi saat perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara tentu menjadi saat yang ditunggu-tunggu.
Ketika beranjak dewasa, bercengkerama sambil mengenang momen suka dan duka semasa kecil terkadang menjadi semacam obat penawar rindu.
Di Griya Sri Soeparni yang terletak di Dukuh Tawangmangu RT 3/2 Kelurahan Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu Karanganyar, kenangan semasa kecil bersama keluarga dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih membekas hingga sekarang.
Setelah menggelar open house di beberapa wilayah yang ada di Jawa Tengah seperti, Purworejo, Purbalingga, dan Purwokerto pada lebaran 1440 Hijriah, Ganjar Pranowo menggelar open house di tanah kelahirannya yang terletak di Kecamatan Tawangmangu Karanganyar.
• Viral Remaja Terjepit di Atap Bus Transjabodetabek, Begini Ceritanya hingga Komentar Anies Baswedan
Letak Griya Sri Soeparni berada di sebelah utara atau belakang Terminal Tawangmangu.
"Kalau di keluarga tiap pagi, kita biasanya disuruh membakar minyak."
"Karena minyaknya itu beku. Sebelum kita dibuatin sarapan," kata Ganjar saat ditanya terkait kenangan semasa kecilnya.
Ganjar bercerita, sang ibu, Almarhum Sri Soeparni biasanya membuatkan sarapan anak-anaknya sambal tempe.
• Pelaku Pembakaran 87 Rumah di Buton Diminta Serahkan Diri, Polisi: Jika Tidak, Kami Tindak Tegas
"Ibu saya, kalau buat sarapan itu biasanya sambel tempe, kalau nggak ada penjual botok yang lewat di depan, kalau nggak sempat masak beli nasi jagung."
"Itu yang ada di keluarga tentu sangat berkesan betul."
"Bagaimana rekosonya zaman dulu," terangnya.
Pengalaman itulah yang kiranya membuat Ganjar beserta anggota keluarga menjadi semakin akrab.
• Emosi Charger-nya Dicabut, Muclas Curi Sebuah Tas, Ternyata Isinya Senjata Milik Polisi
"Sekarang kalau berkumpul, rasa-rasanya makan botok (ampas kelapa yang dimasak) dan makan gereh layur menjadi satu memori yang ingin kita ulang terus," ungkapnya.
Lebih lanjut Ganjar menceritakan kenangan semasa SD bersama teman-temannya saat mandi di sungai seusai pulang sekolah.