Sebanyak 7.851 Peserta Dari 121 Negara Ikuti Program Darmasiswa ISI Surakarta
Selama 10 bulan peserta telah mengikuti program pendidikan budaya dan bahasa Indonesia dan disebar di 70 perguruan tinggi di nusantara.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak 7.851 peserta Darmasiswa dari 121 negara sahabat mengikuti program Darmasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, di mana program tersebut telah berlangsung sejak tahun 1974.
Sedangkan pada tahun-tahun akademik 2018/2019 program ini diikuti oleh 679 peserta yang berasal dari 82 negara yang mengikuti pendidikan di 70 perguruan tinggi di Indonesia.
Darmasiswa merupakan program unggulan yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia bagi orang luar negeri yang berminat belajar kebudayaan Indonesia.
Program ini juga menjadi soft diplomasi untuk mengenalkan budaya Indonesia di kancah Internasional.
"Selama 10 bulan peserta telah mengikuti program pendidikan budaya dan bahasa Indonesia dan disebar di 70 perguruan tinggi di nusantara," kata Ketua Tim Pembekalan Darmasiswa ISI Surakarta, Wasi Bantolo, Kamis (13/6/2019) sore.
”Saat akhir masa tinggal mereka di Indonesia ini, mereka akan memberikan salam perpisahan dengan menyajikan pertunjukan," katanya.
Pertunjukan tersebut akan menjadi pembekalan sebelum kepulangan mereka ke negara masing-masing.
"Tujuannya mereka dapat mengenalkan Indonesia ke negaranya,” katanya saat Jumpa Pers Pembekalan Kepulangan Darmasiswa Scholarship yang dilaksanakan di Lorin Hotel Kamis, (13/6/2019) sore.
Program ini diharapkan bisa menjadi ajang soft diplomasi Indonesia di kancah internasional.
Setiap tahun selalu ada mahasiswa yang kembali untuk belajar mengenai kebudayaan Indonesia.
Sebab mahasiswa yang sudah selesai menempuh program dan kembali ke negaranya bertugas mengenalkan Indonesia.
Awalnya penerima Darmasiswa mayoritas berasal benua Amerika saja khususnya Amerika Serikat yang memang jejaring budayanya dengan Indonesia kuat.
Namun, saat ini sudah banyak mahasiswa dari berbagai negara.
Selama tiga tahun terakhir, negara-negara di Eropa Timur tidak pernah absen menjadi penerima Darmasiswa.