Prediksi Kekeringan Lahan Pertanian di Sukoharjo Hingga Januari 2020 Mendatang
"Kekeringan datang lebih awal, diperkirakan kekeringan ini akan lebih panjang dari tahun sebelumnya," katanya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo memperkirakan kekeringan lahan pertanian pada tahun 2019 ini akan lebih panjang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Dyah Rilawati, saat berbincang dengan TribunSolo.com, Jumat (28/6/2019).
Kekeringan pada lahan pertanian pada tahun ini datang lebih awal, yang mana sudah dimulai sejak bulan Mei 2019 lalu.
"Kekeringan datang lebih awal, diperkirakan kekeringan ini akan lebih panjang dari tahun sebelumnya," katanya.
Menurut SST Anomali cuaca, kekeringan akan terjadi hingga Januari 2020 mendatang.
• 1.193 Hektare Sawah di Sukoharjo Puso, Kerugian Diperkirakan Hingga Milyaran Rupiah
"Dari data statisik SST Anomali, pada bulan Mei 2019 hingga Januari 2020 grafiknya sama, masih di El Nino lemah," terangnya.
Hingga saat ini, tercatat 1.193 hektare lahan pertanian mengalami puso atau gagal panen.
• Usai Putusan MK, TKD Jokowi - Maruf Solo Harap Elit Politik Berikan Komentar Sejuk
"Luas lahan yang ditanami ada sekitar 20.460 hektare di Sukoharjo, ada sekitar 171 hektar mengalami kekeringan ringan, 330 hektare mengalami kekeringan sedang, 591 hektare mengalami kekeringan berat, dan 1.193 hektare puso," jelasnya.
Lahan pertanian yang mengalami kekeringan ini hanya terjadi di empat Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, diantaranya Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Nguter, dan Kecamatan Bendosari.
Sementara delapan Kecamatan lainnya, belum ditemukan kekeringan maupun Puso. (*)