Sebagai Wujud Rasa Syukur, Kirab Budaya 'Bedayan Pucuk Putri' Akan Digelar di Kebun Teh Karanganyar
Kirab Budaya dan Prosesi Bedayan Pucuk Putri dilakukan masyarakat RW 14 Kemuning untuk mengucap syukur atas berkah yang melimpah dari Tuhan.
Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR- Masyarakat lereng Gunung Lawu tepatnya RW 14 Kemuning akan menggelar Kirab Budaya dan Prosesi Bedayan Pucuk Putri pada 30 Juli 2019 mendatang.
Kirab Budaya dan Prosesi Bedayan Pucuk Putri dilakukan masyarakat RW 14 Kemuning untuk mengucap syukur atas berkah yang melimpah dari Tuhan.
RW 14 Kemuning meliputi Dusun Ngetrep, Milir, dan Gondang Rejo.
Acara tersebut akan diselenggarakan di Kawasan Wisata RW 14 Kemuning yang diprakarsai oleh Komunitas Budaya dan Pariwisata Kampung Kodok Kemuning.
Kirab Budaya tersebut dapat dihadiri oleh kalayak umum dan acara diawali dengan bazar dan pasar rakyat, hiburan musik, kirab budaya dan gunungan.
Priyono selaku Panitia Kirab Budaya dan Prosesi Bedayan Pucuk Putri mengungkapakan acara ini agar bisa menjaga hubungan baik dengan alam.
• 77 Paskibra Karanganyar Jalani Pemusatan Latihan
Pasalnya tumbuhan teh telah membebaskan masyarakat dari krisis dan kemelaratan, berkat akarnya ketersediaan air selalu melimpah.
Hadirnya kebun teh di Kemuning membuat manusia dapat menghirup udara segar setiap waktu.
Kirab ini ada tanpa menentang norma-norma dan agama yang dianut masyarakat sekitar.
"Agar menjadi negara yang hebat kita harus menjunjung budaya," katanya saat Jumpa Press, Jumat (27/7/2019).
"Dengan pelestarian budaya ini, semoga bisa menguatkan budaya yang lain," tutupnya. (*)