Beri Pembelaan untuk Ahmad Dhani, Fadli Zon: Ahmad Dhani adalah Korban Persekusi
Fadli pun merasa prihatin dengan kasus hukum yang membelit anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, memberikan tanggapannya terkait kasus yang menyeret nama Ahmad Dhani.
Melalui akun Twitternya, Jumat (30/11/2018), Fadli menuliskan 19 poin soal kasus tersebut.
Terutama terkait penyitaan akun media sosial milik Ahmad Dhani oleh kepolisian.
Fadli pun merasa prihatin dengan kasus hukum yang membelit anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
• Akui Kalah dari Tompi soal Kasus Ratna Sarumpaet, Fahri Hamzah Akhirnya Minta Maaf di Depan Publik
Ia menyebut bahwa peringkat demokrasi Indonesia semakin merosot akibat penegakan hukum yang dianggap tidak independen.
Berikut cuitan pembelaan Fadli Zon untuk Ahmad Dhani:
1) Sy agak prihatin atas kasus hukum yg membelit musisi Ahmad Dhani. Meski menghormati proses hukum yg sedang berlangsung, sy mengingatkan salah satu sebab merosotnya peringkat demokrasi Indonesia adlh akibat penegakkan hukum yg tdk independen.
2) Kasus Ahmad Dhani jelas kemunduran demokrasi dan wujud penghinaan terhadap akal sehat. Ahmad Dhani adlh politisi @Gerindra, caleg DPR RI Gerindra no urut 2 di Jatim 1 (Surabaya dan Sidoarjo).
3) Ia juga anggota Badan Pemenangan Nasional #PrabowoSandi. Apa yg terjadi padanya jelas terkait dengan posisi politiknya. Hukum jadi pelayan kekuasaan untuk meredam oposisi.
4) Menurut data terbaru BPS (Badan Pusat Statistik), kita mengalami penurunan dlm hal kebebasan berkumpul n berserikat, kebebasan berpendapat, partisipasi politik dalam pengambilan keputusan dan pengawasan, serta peran peradilan yg independen. Ini harus kita waspadai.
5) Tahun lalu, menurut data The Economist Intelligence Unit (EIU), peringkat demokrasi kita anjlok 20 peringkat jika dibandingkan dgn tahun 2016. Jika tahun 2016 kita masih berada di peringkat 48, tahun lalu peringkat kita anjlok ke posisi 68.
• Dituntut Hukuman 2 tahun Penjara, Ahmad Dhani: Ini Tuntutan Balas Dendam Supaya Sama dengan Ahok
6) Bayangkan, peringkat demokrasi kita bahkan lebih buruk dari Timor Leste yg secara global ada di urutan 43.
7) Ancaman thdp kebebasan berpendapat ini memang terasa sekali, baik berupa ancaman kekerasan, persekusi, pelarangan diskusi dan ceramah, hingga upaya kriminalisasi terhadap mereka yg terbiasa kritis thdp pemerintah.
8) Ancaman terhadap kebebasan berpendapat ini memang terasa sekali, baik berupa ancaman kekerasan, persekusi, pelarangan diskusi dan ceramah, hingga upaya kriminalisasi terhadap mereka yg terbiasa kritis terhadap pemerintah.
9) Alih-alih melindungi kebebasan berpendapat, aparat seringkali melakukan hal sebaliknya. Semua itu telah membuat kita kembali mundur dlm berdemokrasi.