Dusun Sepat Sukoharjo Disulap Jadi Kampung Jokowi, Warga Siap Bantu Sosialisasikan Pemilu Anti Hoax
Dusun Sepat RT: 01 / RW: 03, Bulu, Sukoharjo disulap menjadi Kampung Jokowi. Semua murni dari inisiatif warga.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dusun Sepat RT: 01 / RW: 03, Bulu, Sukoharjo disulap menjadi Kampung Jokowi.
Saat memasuki kampung ini, Anda disambut dengan jembatan yang di cat merah-hitam serta spanduk Jokowi.
Sepanjang jalan kampung juga berderet APK bergambar Pasangan Colon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma-ruf Amin.
Menurut Koordinator Warga Wahyono (Tumin), apa yang dilakukan oleh warga ini merupakan wujud apresiasi kepada Jokowi.

• Bawaslu Akan Mengundang Sekda Sukoharjo Terkait Temuan Kalender Kampanye Berlogo Pemkab Sukoharjo
"Kami membuat ini karena kesenangan kami terhadap kinerja jokowi, jadi masyarakat ingin menyatakan dukungan mereka terhadap Pak Jokowi," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (24/3/2019).
Dia menambahkan, alasan warga mendukung Jokowi karena mereka menganggap program-program pemerintah untuk rakyat dapat terlaksana di era Jokowi.
"Biarpun kelihatan kalem, tapi dia saat mengambil keputusan sangat tegas, sehingga program-program bisa terlaksana," katanya.
Warga dusun Sepat juga menilai telah merasakan langsung hasil dari pembangunan di era Jokowi.
"Hampir semua pembangunan sudah merata, Kami telah merasakan pembangunan di masa kepemimpinan Pak Jokowi," lanjutnya.
• Bawaslu Sukoharjo Temukan Tiga Nama Caleg TMS yang Belum Dicoret dalam Surat Suara DPRD

Dia menambahkan, siap memenangkan Jokowi dengan perolehan 95 persen di Dusun Sepat.
"Kami optimis bisa mendapat 95 persen suara dari warga Sepat, semoga tingkat Kabupaten Sukoharjo hasilnya juga segitu," katanya.
Selain itu, Wahyono juga siap membantu KPU dan Bawaslu mengenai sosialisasi menangkal berita hoax.
"Kami sosialisasikan kepada warga mengenai berita hoax, jika ada berita jangan 100 persen percaya dulu, diklarifikasi dulu," lanjutnya.
Dalam deklarasinya, warga Sepat sengaja tidak mengundang tokoh-tokoh dari luar, karena deklarasi ini murni muncul dari warga.
"Kami sengaja tidak mengundang tokoh dari 01 ataupun tamu undangan lain, karena ini murni muncul dari warga, kami tidak ingin nanti orang lain berprasangka yang tidak-tidak," pungkasnya (*)