Pembunuhan Sadis di Pulogadung
Kapolda Metro Jaya Tegaskan Perampok di Pulomas Bukan Pembunuh Bayaran
Iriawan mengatakan, saat para pelaku baru memasuki rumah Dodi Triono (59) di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, mereka sempat menodongkan senjata.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan, membantah kabar bahwa para pelaku perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, adalah komplotan pembunuh bayaran.
Dia menegaskan para pelaku adalah komplotan perampok.
"Bukan pembunuh bayaran, tapi ini perampokan," ujar Iriawan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
"Jadi jangan asumsikan dulu, jadi jelas itu perampokan disertai pembunuhan dan penyekapan," katanya.
Iriawan mengatakan, saat para pelaku baru memasuki rumah Dodi Triono (59) di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, mereka sempat menodongkan senjata dan meminta pembantu rumah tangga di rumah tersebut untuk menunjukkan kamar majikannya.
Bahkan, kata Iriawan, para pelaku sempat mengacak-acak isi lemari yang ada di rumah pengusaha properti itu.
"Ada banyak mungkin yang diambil, cuma yang ketemu hanya itu."
"Semua ruangan (rumah Dodi) dibuka lemarinya sama mereka," katanya.
"Mungkin ini (hasil perampokan, Red) sudah dibagi-bagi," ucap dia.
Adapun barang bukti yang disita polisi dari tersangka Ramlan Butarbutar berupa uang Rp 6,3 juta, jam Rolex warna silver, topi hitam, 2 ponsel Samsung, 1 ponsel Blackberry warna hitam, kunci motor Yamaha, kunci motor Honda, kacamata, jaket, dan kemeja putih gading.
Sedangkan dari tangan Erwin Situmorang berupa uang Rp 3,4 juta, empat lembar uang Thailand, ponsel Nokia warna hitam, ponsel Cina, STNK Yamaha Jupiter MX bernomor polisi B 6769 EIX atas nama Siti Maria, jaket kulit berwarna hitam, tas warna coklat, dan topi warna abu-abu.
Sementara itu, saat ditanyai mengapa tidak ada kendaraan pribadi milik Dodi yang diambil, Iriawan mengatakan, komplotan tersebut memang spesialis pencuri barang-barang berharga.
"Kelompok-kelompok (perampok) punya spesialisasi."
"Dia (Ramlan dan Erwin, Red) tidak mengambil mobil karena bukan ahlinya di situ," kata Iriawan.
Dodi diketahui memiliki hobi mengoleksi mobil mewah.