Liburan SBY di Solo Raya
Mengenal Pringgondani, Objek Wisata Religi yang Dikunjungi SBY Saat Berlibur di Karanganyar
Menarik mengetahui gambaran kawasan Pringgondani yang dikunjungi SBY. Sebab, selama ini kawasan wisata Pringgondani dikenal sebagai destinasi religi.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
Air Terjun Pringgodani berada di kaki Gunung Lawu kordinat 7°39’02″S – 111°09’29″T dan 1531 meter diatas permukaan air laut.
Sebenarnya Pringgodani banyak dikenal sebagai objek wisata sejarah/religi berupa rumah joglo sebagai persembahyangan bagi penganut aliran kepercayaan.
Tetapi di sisi lain, air terjun di kawasan tersebut juga menawarkan keindahan, dengan dua tingkat air terjun serta tinggi lebih dari 100 m.
Air terjun ini jauh lebih tinggi dan lebih spektakular daripada Air Terjun Grojogan Sewu yang lebih dahulu dikenal.
Menurut cerita turun temurun, tempat ini merupakan petilasan Eyang Cokronegoro.
Di sebelahnya ada mata air sendang pengantin yang disakralkan, terdiri dari tujuh kucuran air dari lereng bukit.
Para peziarah yang datang biasanya mandi di sendang sebagai puncak ritual mereka pada tengah malam.
Sendang itu sendiri berada di atas air terjun, dan tempat inilah yang biasa dikunjungi.
Sedangkan air terjunnya hanya bisa dilihat dari kejauhan karena lokasinya yang sulit dijangkau.
Untuk dapat mencapai lokasi pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan naik turun di pinggir tebing curam sejauh +/- 1 km dari jalan raya.
Menurut cerita dari penduduk setempat, Pertapan Pringgodani merupakan tempat bertapa seseorang yang pernah mengalahkan Prabu Boko pada jaman kerajaan Kaling.
Sedangkan menurut penganut aliran spiritual, Pringgodani adalah wilayah kekuasaan Prabu Brawijaya V (raja Majapahit terakhir) yang diserahkan kepada Eyang Koconegoro.
Di tempat inilah Eyang Koconegoro bertapa dengan tongkat menancap di tanah mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta.
Ia memohon untuk dapat hidup abadi, konon tongkat tersebut kini telah tumbuh menjadi sebuah pohon yang disebut kayu lewung.
Dalam bertapa, apa yang diinginkan oleh Eyang Koconegoro belum dipenuhi oleh Sang Pencipta dan sesuai petunjuk gurunya agar keinginannya dipenuhi maka beliau harus naik ke puncak Lawu dan kembali bersemedi disana.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/air-terjun-pringgondani-karanganyar_20170220_141227.jpg)