Malaysia Tarik Dubesnya di Korea Utara Karena Alasan Ini

TRIBUNSOLO.COM - Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tewas dibunuh di bandara Kuala Lumpur ketika akan berangkat ke Makau.

Ia bepergian dengan nama palsu, Kim Chol, dan berada di terminal keberangkatan untuk penerbangan murah.

Saat sedang berjalan di bandara, dua orang perempuan mendekatinya dari dua arah berbeda.

Salah seorang dari mereka membekapkan kain berbahan kimia ke wajahnya, dan tak lama sesudah itu Kim meninggal dunia.

Salah seorang perempuan yang mendekati itu diketahui bernama Siti Aisyah (25) beralamat di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Tak ada anggota keluarga dan tetangganya yang percaya perempuan yang dikenal pendiam itu bisa terlibat 'pembunuhan kelas dunia'.

Aisyah sendiri masuk ke Malaysia melalui Batam, setelah sebelumnya bekerja di sana sebagai penjaja pakaian.

Ibunda Siti Aisyah mengatakan anaknya dijebak, diiming-imingi pekerjaan untuk syuting iklan di Malaysia.

Sedangkan dalam keterangan Kepolisian Malaysia, pekerjaan Siti Aisyah adalah terapis pijat di sebuah spa.

Siti Aisyah tinggal di kawasan Tambora ini, dan tak ada yang percaya ia terlibat pembunuhan Kim Jong Nam.

Namun menurut Direktur Perlindungan WNI, Lalu Muhammad Iqbal, Siti Aisyah bukanlah seorang tenaga kerja Indonesia di Malaysia dan keluar masuk ke sana dengan menggunakan fasilitas bebas visa kunjungan singkat.

Sedangkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut, Aisyah terlibat pembunuhan itu karena menyangka yang dilakukannya adalah bagian dari acara kelakar -atau prank- di televisi.

Bersama Aisyah ditangkap seorang warga negara Vietnam bernama Doan Thi Huong. Ia diduga merupakan perempuan yang melakukan pembunuhan di bandara bersama Siti Aisyah.

Tersangka lain yang sudah ditangkap adalah warga Korea Utara Ri Jong Chol, 46 tahum dan warga Malaysia Muhammad Farid bin Jalaluddin yang disebut-sebut adalah pacar Siti Aisyah.

Pihak Malaysia sendiri mengumumkan beberapa tersangka lain.