Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Geger Keraton Surakarta

Paguyuban Kawula Budaya Nusantara Tuntut Peran Aktif Pemkot Solo Terkait Konflik Keraton Kasunanan

Dalam aksi tersebut, mereka juga menyalakan dupa dan menebar bunga mawar di halaman Balai Kota Solo.

TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA
Isi petisi budaya dari Paguyuban Kawula Budaya Nusantara di Balai Kota Surakarta, Selasa (14/3/2017) pagi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Kawula Budaya Nusantara unjuk rasa melayangkan petisi budaya di Balai Kota Solo, Selasa (14/3/2017) pagi.

Mereka melayangkan petisi budaya yang kemudian diterima oleh Kabid Penertiban Umum Satpol PP, Agus Siswanto.

Agus Siswanto dalam hal ini mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta.

Petisi budaya tersebut berisi tiga poin, meliputi:

1. Kembalikan dan tegakkan kewibawaan Keraton Surakarta Hadiningrat

2. Keraton Kasunanan Surakarta harus mempunyai Raja yang berwibawa, mengayomi, dan bijaksana.

3. Pemerintah juga harus berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan Keraton Surakarta yang tak kunjung usai.

Aksi di Balai Kota Solo ini digelar sekitar pukul 10.00 WIB.

Dalam aksi tersebut, mereka juga menyalakan dupa dan menebar bunga mawar di halaman Balai Kota Solo.

Beberapa orang juga membawa spanduk bertuliskan "Tegakkan Kewibawaan Kraton Surakarta Hadiningrat".

Ditemui wartawan usai aksi, koordinator aksi, Nusa Aksara Daryono, mengatakan aksi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan Keraton Kasunan Surakarta yang tak kunjung usai.

"Sebagai warga Surakarta, kami merasa jenuh," ucapnya.

Nusa menerangkan, tujuan rombongan melakukan aksi adalah untuk mewujudkan kewibawaan dan kejayaan Keraton Kasunanan Surakarta hingga ke mancanegara.

Pihaknya berharap segera terwujud kedamaian dan kemakmuran hingga anak cucu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, konflik Keraton Kasunanan Surakarta memasuki babak baru sejak Paku Buwono XIII membentuk Tim Lima.

Tim Lima dibentuk bertujuan menjalankan fungsi pemerintahan sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta.

Dibentuknya Tim Lima tersebut membuat kerabat keraton yang tergabung dalam Dewan Adat merasa terintimidasi.

Dewan adat merasa terintimidasi atas rencana Tim Lima yang akan membongkar pembatas keraton di dalam dan sterilisasi pada tanggal 15-20 Maret 2017. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved