Geger Keraton Surakarta
Jika Dalam Dua Hari Kunci Tak Diserahkan, Tim Lima Ancam Bongkar Keraton Solo
Benowo menambahkan, pembongkaran ini dilakukan sebagai persiapan jumenengan.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tim Lima bentukan Paku Buwono (PB) XIII mengancam akan membongkar pintu-pintu Keraton Kasunanan Surakarta.
Hal itu akan dilakukan jika Lembaga Dewan Adat tidak menyerahkan kunci ruang-ruang keraton yang digunakan untuk persiapan jumenengan atau peringatan naik tahta raja.
Dalam jumpa pers di Sasono Putro, Selasa (4/4/2017) siang, Ketua Tim Lima atau Satgas Panca Narendra, KGPH Benowo mengatakan, Dewan Adat yang diwakili oleh KGPH Puger belum dapat memberikan keputusan terkait penyerahan kunci.
"Dia (Puger) katanya ingin bermediasi dengan Pak Wali Kota (FX Hadi Rudyatmo), sebetulnya (waktu penataan keraton) hari ini, tapi dari pihak pak wali mibta satu hingga dua hari toleransi," ungkapnya.
"Ditunggu dua hari ini, kalau (kunci) ga dikasih ya kita bongkar," tegas dia.
Benowo menambahkan, pembongkaran ini dilakukan sebagai persiapan jumenengan.
"Kita harus ngecek gamelan, kalau hilang satu kan juga harus ganti seperangkat, jadi memang harus dicek dahulu," ujarnya.
Lebih jauh, untuk melakukan persiapan itu, pihaknya memerlukan akses membuka pintu ruangan yang digunkan jumenengan, seperti contohnya ruang menyimpan pusaka gamelan dalam pertunjukan sakral Tari Bedaya Ketawang.
Pasalnya, semua kunci dalam keraton dibawa oleh Dewan Adat.
Pihaknya memastikan, pembongkaran paksa nanti atas sepengetahuan petugas keamanan yakni Kapolres Solo, AKBP Ribut Hari Wibowo, dengan tetap menaati prosedur hukum.
Terkait bangunan cagar budaya, pembongkaran juga tak gegabah, Tim Lima akan memberlakukan pintu dan gembok agar tak rusak. (*)