Pilkada DKI Jakarta
Diberi Tempat Duduk di Depan Layaknya Pejabat, Komunitas Masyarakat Puji KPU DKI Jakarta
Mereka mengapresiasi KPU DKI Jakarta yang memberikan tempat duduk di barisan terdepan untuk komunitas masyarakat.
Sementara itu, Mahmud Fasa (51), dari komunitas disabilitas mengaku tidak puas dengan jawaban kedua pasangan calon di dalam debat.
Sebab, semua hal yang disampaikan pasangan cagub-cawagub tidak banyak membahas dan merinci kebijakan pro-penyandang disabilitas.
"Tidak banyak terkait dengan isu disabilitas, padahal isu disabilitas sangat kompleks. Jadi ya kami menanti langkah-langkah berikutnya," ujar Mahmud.
Sementara itu, ahli tata kota dan wilayah, Yayat Supriyatna, mengatakan tim panelis ingin menghadirkan komunitas masyarakat yang langsung merasakan kesulitan hidup.
Sebagai salah satu panelis, Yayat juga turut menyeleksi komunitas-komunitas yang akan diundang agar mereka tetap netral.
"Kami lihat, oh ini orang yang sebenarnya menderita, tapi untuk mencurahkan ke mana."
"Kami menempatkan dia di depan lebih hebat dari pejabat."
"Pejabat di belakang. Justru yang ingin kami dengarkan suara mereka supaya didengar," kata Yayat.
KPU DKI Jakarta menghadirkan empat komunitas yang telah bertanya langsung kepada kedua pasangan calon.
Keempat komunitas itu berasal dari komunitas UMKM, komunitas transportasi, komunitas permukiman dan rumah susun, serta komunitas nelayan.
Ada pula komunitas pendidikan dan disabilitas yang turut hadir dalam debat. (Kompas.com/Nursita Sari)