Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tragedi Rohingya

Kekerasan Rohingya Tak Kunjung Usai, Jokowi Akan Panggil Dubes Myanmar

Retno mendesak otoritas keamanan Myanmar segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang terjadi di Rakhine State

(ANTARA FOTO/ROSA PANGGABEAN)
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menkopolhukam Wiranto (kiri), dan Mensesneg Pratikno memberi keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (3/9/2017). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berencana memanggil Duta Besar Myanmar untuk Indonesia terkait kekerasan terhadap kaum muslim Rohingya.

Rencana ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Said Aqil mengatakan, pemanggilan tersebut akan dilakukan Jokowi apabila saran yang diberikan Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tidak didengar oleh pemerintah Myanmar.

"Kalau sampai misi Bu Retno ini tidak didengar, atau belum ada hasilnya, bahkan semakin parah, maka Presiden akan mengundang Dubes Myanmar," kata Said Aqil usai pertemuan dengan Jokowi.

Menlu Retno telah bertolak ke Myanmar atas intsruksi dari Presiden Jokowi.

Retno sudah bertemu dengan National Security Adviser Myanmar Aung San Suu Kyi dan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Senior U Min Aung Hlaing.

Retno mendesak otoritas keamanan Myanmar segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang terjadi di Rakhine State dan memberi perlindungan kepada seluruh masyarakat, termasuk masyarakat Muslim.

"Menlu juga sedang ke Bangladesh, agar perbatasan Bangladesh dibuka lebar-lebar untuk para pengungsi. Coba dulu, kalau sampai tidak didengar, misi yang dibawa Bu Retno ini, barangkali Dubes Myanmar bisa dipanggil," ucap Aqil.

Retno sebelumnya memberikan lima saran penting kepada Suu Kyi.

Pertama, Myanmar harus sesegera mungkin mengembalikan stabilitas dan keamanan.

Kedua, agar semua pihak di Myanmar menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah.

Ketiga, Indonesia meminta Myanmar memberi perlindungan kepada semua warga di Rakhine State tanpa memandang suku dan agama.

Keempat, agar Myanmar membuka akses seluas mungkin untuk bantuan keamanan.

“Dan elemen lainnya, adalah pentingnya agar rekomendasi laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State yang dipimpin Kofi Annan dapat segera diimplementasikan,” lanjut Retno. (Kompas.com/Ihsanuddin)

Berita di atas telah ditayangkan di Kompas.com dengan judul Jika Saran Indonesia Tak Didengar, Jokowi Akan Panggil Dubes Myanmar

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved