Tragedi Rohingya
Peduli Rohingya, SDIT Nur Hidayah Solo Bantu Rp 45 Juta
Sebuah panggung mini berukuran 2x3 meter di depan backdrop bertuliskan "From SDIT Nur Hidayah for Our Brother Rohingya".
Penulis: Labibzamani | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada pemandangan berbeda di halaman SDIT Nur Hidayah Solo, Kamis (7/9/2017).
Hamparan tikar telah memenuhi halaman sekolah.
Sebuah panggung mini berukuran 2x3 meter di depan backdrop bertuliskan "From SDIT Nur Hidayah for Our Brother Rohingya".
Beberapa foto penderitaan muslim Rohingya juga terpampang pada backdrop.
Sementara dua pasang sound system terpasang di pojok halaman.
Sejumlah 954 siswa-siswi kelas I-VI dan guru karyawan SDIT Nur Hidayah mengikuti Aksi Peduli Rohingya.
Saat bel tanda masuk berbunyi, mereka berduyun-duyun memenuhi halaman sekolah.
Para siswi tampak sudah mengenakan mukena.
Tidak sampai sepuluh menit barisan salat sudah terbentuk.
Mereka dengan tenang mendengarkan penjelasan tentang sekilas kondisi di Rohingya dan salat ghoib.
Selanjutnya, mereka mengikuti salat ghoib dan doa untuk kaum muslimin, khususnya yang ada di Myanmar.
Usai mendengarkan orasi, para siswa memasukkan uang infak yang sudah mereka siapkan dari rumah ke dalam kotak infaqk munashoroh secara berantrean satu persatu.
Kepala SDIT Nur Hidayah, Waskito, dalam orasi mengutuk keras tindakan tidak manusiawi pemerintah dan militer Myanmar terhadap umat muslim Rohingya.
Pihaknya meminta kepada badan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang khusus menangani anak, UNICEF, untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Rohingya.