Dwi Hartanto 'The Next Habibie' Dulu Dipuji Setinggi Langit, Kini Jadi Bulan-bulanan Warganet
Setelah kebohongan besarnya terbongkar, sikap Dwi menuai kecaman dan rasa prihatin baik dari kalangan ilmuwan maupun awam.
Adhit mengajak rekan-rekan ilmuwan untuk tidak patah arang dalam berkomunikasi dan menginspirasi publik.
Bagi pemerintah, kasus Dwi layak jadi momentum untuk meningkatkan perhatian pada sains serta melibatkan peneliti dalam pengambilan kebijakan.
Menurutnya, penghargaan pemerintah yang paling dibutuhkan peneliti adalah pemberian peran.
Dengan memberikan peran, pemerintah akan mengenal karya-karya peneliti.
"Presiden dalam membuat kebijakan seyogyanya memperhatikan pandangan para ilmuwan, seperti halnya Presiden Obama yang setiap hari berkonsultasi dengan science advisornya," kata Satrio.
Terhadap Dwi Hartanto sendiri, Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), LT Handoko mengungkapkan bahwa publik dan ilmuwan tidak perlu mengutuk Dwi berlebihan.
"Sebaiknya kita biarkan Dwi kembali hidup tenang dan fokus meningkatkan diri untuk masa depannya," kata Handoko. (Yunanto Wiji Utomo, Lutfy Mairizal Putra, Shierine Wangsa Wibawa)
Artikel di atas telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Kasus Dwi Hartanto, Haruskah Kita "Menguliti" dan "Membunuhnya"?.