Siswa Penganiaya Guru hingga Tewas Ditempatkan di Sel Khusus Rutan Sampang
Pemisahan dilakukan karena tersangka tergolong anak-anak, jadi tidak disatukan dengan tahanan lain yang dewasa.
“Bukan blok anak, karena memang kita tidak memiliki blok anak, hanya saja ada kamar tersendiri,” terang Gatot.
Gatot juga menjelaskan bahwa kamar khusus tersebut secara fasilitas sama dengan kamar lain.
Pemisahan dilakukan karena tersangka tergolong anak-anak, jadi tidak disatukan dengan tahanan lain yang dewasa.
Baca: Ziarah ke Makam Olga Syaputra Tengah Malam, Aktor Ganteng Ini Bikin Netizen Salut
Gatot menambahkan, hingga saat ini Rutan Pemasyarakatan Sampang memiliki dua tawanan anak-anak, inisial H dan S.
“Keduanya dalam kasus yang berbeda, hanya saja berada pada usia anak (bawah 18 tahun),” ungkapnya.
Tentang kondisi tersangka inisial H, Gatot menyampaikan bahwa awal diterima, tersangka lebih banyak diam.
“Mungkin karena kaget mas, dia kan juga masih anak-anak, psikologinya tidak stabil,” ungkap Gatot.
Baca: Deddy Mizwar Sebut Bangunan Tanpa IMB Penyebab Banjir dan Longsor Harus Dibongkar
Gatot menjamin, selama berada di Rutan Pemasyarakatan Sampang, tersangka akan aman, juga kebutuhan sehari-harinya terpenuhi dengan baik.
“Alhamdulillah, kondisi terbaru tidak ada masalah, malah barusan (Kamis/8/2018) dilakukan pendampingan psikologis oleh P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Sampang,” tutur Gatot. (Surya/Khairul Amin)
Artikel di atas sebelumnya dipublikasikan Tribunnews.com dengan judul: Apa Kabar Siswa yang Aniaya Gurunya hingga Tewas di Sampang?