Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Meski Sampingan, Bisnis Perhiasan Milik Apiqa di Solo Ini Beri Keuntungan Menjanjikan

"Produk perhiasan saya ini berbahan dasar logam tembaga, dan pasar yang sama tuju adalah menengah keatas."

Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Daryono
TRIBUNSOLO.COM/GARUDEA PRABAWATI
Perhiasan 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Garudea Prabawati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Siapa sangka dari yang hanya sekedar bisnis sampingan dirumah, malah dapat mendatangkan keuntungan yang besar.

Seperti yang dialami Apiqa Nurani Sulistyati.

Dengan bermodal kreativitas, kini selama 3 tahun pihaknya telah melahirkan produk kerajinan perhiasan logam yang bisa pertahunnya dapat mendatangkan keuntungan 50 sampai 100 persen. 

Apiqa mengatakan bisnis perhiasan untuk pasar Solo memang belum begitu besar potensinya.

Baca: Foto Wanita 25 Tahun Menikah dengan Kakeknya Viral di Dunia Maya, Netizen Beri Tanggapan Baik

Maka dari itu pasar bisnisnya paling banyak masih diluar Solo.

"Produk perhiasan saya ini berbahan dasar logam tembaga, dan pasar yang sama tuju adalah menengah keatas."

"Untuk pasar di Solo sendiri yang dominan adalah pasar fashion, untuk perhiasan masih sangat minim," jelasnya kepada Tribunsolo.com, Senin (12/3/2018).

Perhiasan
Perhiasan (TRIBUNSOLO.COM/GARUDEA PRABAWATI)

Melaju dengan brand Piq Jewelry, Apiqa sudah memiliki pasar yang cukup menjanjikan di Jakarta.

Dengan konsep dasar kearifan lokal nusantara, produknya dijaga utuh sisi premiumnya.

"Sehingga biasanya satu konsep perhiasan paling banyak diturunkan di satu set perhiasan saja yang terdiri dari cincin, gelang, kalung, dan anting - anting," terangnya.

Baca: Solo Diperkirakan Hujan Sedang, Berikut Prakiraan Cuaca Selasa Ini

Kisaran harga untuk perhiasannya yakni dibandrol dari harga Rp 50 ribu sampai Rp 600 ribu, namun bisa jadi lebih dari itu dilihat dari proses kerumitannya serta material yang digunakan.

Bisnis yang dimulai dari 2014 ini sampai dengan tahun ini kenaikan pertahunnya secara nominal 50 sampai 100 persen sendiri. 

Apiqa mengatakan bisnis ini adalah bisnis sampingan yang hanya dikerjakan secara independen dan home made (dibuat di rumah).

Mulai dari pencarian bahan, pembuatan, pemasaran, pengiriman semua dilakukan sendiri.

Produksinya pun tidak menentu waktunya, dikarenakan profesi Apiqa sebagai seorang dosen di salah satu universitas Surakarta.

"Maka dari itu bisnis ini bisa dikatakan sebagai bisnis sampingan karena fokus saya belum 100 persen di bisnis."

"Namun tetap saja walaupun begitu bisnis ini lumayan dapat menambah penghasilan yang cukup menjanjikan," jelasnya.

Baca: Wanita di Cina Konsumsi 5 Katak Mentah untuk Obat, Dokter Kaget Temukan Hewan Ini di Tubuhnya

Apiqa menambahkan sebagai perempuan generasi milenial yang masih memiliki daya inovatif yang besar berbisnis merupakan salah satu capaian. 

Saat ini Apiqa telah banyak bergabung dengan komunitas - komunitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Eks Karesidenan Surakarta selain itu pihaknya juga tergantung dalam radar Dinas Koperasi dan UKM Surakarta.

"Ada keinginan untuk membangun industri sendiri namun masih panjang lagi jalannya, yang pasti bisnis ini akan terus saya usahakan untuk aktif selalu."

"Karena memang selain untuk kemandirian juga ikut serta melestarikan budaya Indonesia," tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved