Kekeringan di Sragen
Sebanyak 1.342 Jiwa di Sragen Terdampak Kekeringan, Masih Bergantung pada Dropping Air
Kekeringan di Sragen dirasakan ribuan jiwa. BPBD Sragen disebut sudah turun tangan untuk memberikan bantuan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebanyak 1.342 jiwa di Sragen masih merasakan kekeringan.
Sebanyak 1.342 jiwa ini berasal dari 447 Kepala Keluarga (KK).
Ini dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, R. Triyono Putro.
Bantuan air bersih terbaru disalurkan pada Kamis (9/10/2025) di Tangen dan Gesi.
"Kami sudah melakukan distribusi air bersih, ke 2 kecamatan, yakni Tangen dan Gesi yang tersebar di 4 dukuh, total air bersih yang disalurkan sebanyak 36 tangki atau 180.000 liter," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (10/10/2025).
Baca juga: Pemkab Klaten Gandeng BNPB Atasi Kekeringan di Lereng Gunung Merapi, Hamenang: Salah Satu Prioritas
Ia merinci, distribusi air bersih di Kecamatan Tangen sebanyak 30 tangki, yang disalurkan ke Dukuh Galeh sebanyak 20 tangki, di Dukuh Trumun sebanyak 4 tangki, dan di Dukuh Gondang sebanyak 6 tangki.
Di Kecamatan Gesi, distribusi air bersih disalurkan kepada warga di Dukuh Grengseng sebanyak 6 tangki.
Sementara itu, belum ada wilayah lain yang meminta bantuan dropping air bersih karena terdampak musim kemarau.
Terakhir, BPBD Kabupaten Sragen melakukan dropping air bersih ke 2 RT yang ada di Dukuh Galeh, Desa Galeh, Kecamatan Tangen pada Kamis (9/10/2025).
Dengan total air bersih yang didistribusikan sebanyak 4 tangki, atau 20.000 liter.
Menurut Triyono, pada hari ini tidak ada permintaan distribusi air bersih dari warga.
"Untuk hari ini, tidak ada permintaan dropping air bersih," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.