Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Idul Adha 2018

Kepala Dispertan Solo Tanggapi Maraknya Isu Daging Bintik Putih Mengandung TBC

Menanggapi isu terkait daging sapi yang dituding mengandung TBC, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta pun ikut buka suara.

Penulis: Bobby W | Editor: Hanang Yuwono
Bobby Wiratama/Tribunnews.com
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta Weni Ekayanti saat memeriksa Sapi Kurban di Jegon, Pajang, hari Senin (20/8/2018) 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Jelang Idul Adha, beredar sebuah isu yang cukup meresahkan masyarakat melalui grup-grup Whatsapp.

Isu tersebut terkait daging sapi yang dituding mengandung TBC, yang ditandai dengan bintik-bintik putih di dagingnya. 

Bagi banyak orang, terutama ibu rumah tangga yang sering memasak daging tentunya isu ini membuat khawatir.

Daging Sapi yang dituding mengandung TBC
Daging Sapi yang dituding mengandung TBC (Istimewa)

Beberapa ibu bahkan menjadikan daging sapi sebagai campuran di menu MPASI, tentunya mereka menjadi was-was setelah mengetahui isu daging sapi yang mengandung TBC.

Menanggapi hal ini, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta (Dispertan) pun ikut buka suara.

Ditemui pada hari Senin (21/8/2018) saat inspeksi, Kepala Dispertan Solo, Weni Ekayanti, memberikan klarifikasi seputar isu tersebut.

Weni tidak menampik kalau TBC pada sapi tersebut bisa juga menular kepada manusia.

Kepala Dinas
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta Weni Ekayanti saat memeriksa Sapi Kurban di Jegon, Pajang, hari Senin (20/8/2018) (Bobby Wiratama/Tribunnews.com)

Untuk menghindari hal tersebut, ada kiat mudah yang bisa dilakukan masyarakat guna menghadapi isu yang viral beredar di Whatsapp itu.

Kuncinya adalah memasak daging yang ada dengan matang betul.

"Dengan pemanasan tertentu dia (TBC) itu mati" ujar Weni.

Weni juga mengatakan bahwa gejala TBC tersebut baru diketahui ketika hewan ternak sudah disembelih dan tak bisa dilihat secara spesifik dari fisik sapi saat masih hidup.

Weni juga meyakinkan masyarakat agar tak takut dengan isu tersebut selama masyarakat memasak daging yang ada sampai matang sempurna sehingga potensi virus TBC tersebut benar-benar mati. (Tribunsolo.com/Bobby Wiratama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved