Gejolak Rupiah
Rupiah Anjlok, Sandiaga Uno Imbau Warga Utamakan Penghematan dan Kurangi Pemborosan
Sandiaga Uno menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyerang pemerintah, khususnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno turut memberikan tanggapan soal melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyerang pemerintah, khususnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Saya ingin, tidak saling serang soal ekonomi, biarkan pemerintah melakukan langkah sendiri," kata Sandiaga di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (5/9/2018), seperti dilansir Kompas.com.
Ia menyebut dalam situasi seperti saat ini, bukan saat yang tepat untuk saling serang antara dua kubu.
Selain itu, Sandi juga meminta politisi baik dari pemerintah ataupun oposisi agar dapat menahan diri untuk tidak saling mengeluarkan komentar negatif.
Menurut Sandi, untuk mengantisiasi rupiah yang kian anjlok ini, masyarakat dan pengusaha harus didorong menggunakan produk lokal.
Sandi berharap antara pemerintah dan pengusaha segera membicarakan hal ini untuk mengantisipasi peningkatan harga yang dapat membebani masyarakat.
Ia juga menyarankan kepada pemerintah maupun pengusaha untuk melakukan penghematan.
"Saya juga mengimbau, untuk mewaspadai, utamakan penghematan, kurangi pemborosan," ujar Sandi.
Termasuk bagi pengusaha agar menunda kebutuhan impor.
"Harapan kita, lapangan pekerjaan tidak tergerus. Kalau biaya bahan baku dan produksi naik, diikuti dengan pengurangan pegawai. Ini juga kemungkinan akan meningkatkan bahan pokok. Kita ingin berjuang bersama rakyat," kata Sandi.
Diberitakan sebelumnya, nilai tukar sudah tembus ke angka Rp 15.029 per Dollar AS sejak Selasa (4/9/2018) malam.
Padahal sehari sebelumnya, rupiah masih berada pada angka Rp 14.815 per Dollar AS.
Angka tersebut disebut menjadi kenaikan paling buruk semenjak reformasi.
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)