Dari Mugi hingga Juminten, Begini Cerita Pawang Soal Proses Pemberian Nama Kebo Bule Keraton Solo

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tujuh kebo bule pusaka milik Keraton Solo akan dikirab pada Selasa (11/9/2018) malam.

Kirab tersebut dilakukan untuk menyambut datangnya malam 1 Suro yang juga bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H.

Agus, pembantu pawang kebo bule milik keraton, sempat bercerita sedikit mengenai hewan pusaka milik Keraton Solo tersebut.

Menurut Agus, ketujuh kebo bule yang akan dikirab memiliki nama masing-masing.

Agus kemudian menyebutkan satu per satu nama kebo bule yang akan dikirab.

"Namanya Sukro, Apon, Juminten, Mugi, Pahing, Jabu, Siam," ungkap Agus ketika ditemui di Alun-alun Selatan Solo, Sabtu (8/9/2018).

• Dua Kebo Bule tak akan Diikutkan dalam Kirab Malam Satu Suro di Solo, Ini Alasannya

Agus juga bercerita mengenai proses pemberian nama pada tiap kebo bule yang dimiliki oleh keraton.

"Kalau pemberian nama itu yang ngasih dari keraton, jadi nggak asal sih," tuturnya.

Agus bercerita, tiap ada kebo bule yang baru dilahirkan, pawang akan melaporkan ke pihak keraton.

Pihak keraton kemudian akan memberikan satu nama kepada kebo tersebut.

Nama yang dipilih biasanya berdasar pada hari kelahirannya.

Mugi misalnya, merupakan singkatan dari Minggu Legi.

Artinya, kebo tersebut dilahirkan pada hari Minggu dan pasaran Legi menurut penanggalan Jawa.

Agus juga mengungkap pihak keraton akan mengadakan bancakan untuk menyambut kelahiran kebo baru.

• Ribuan Orang akan Ikuti Kirab 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta, Ini Rute yang Dilalui Kebo Bule

Bancakan sendiri menurut tradisi Jawa merupakan syukuran dengan membuat nasi beserta lauk pauknya (sayuran urap, telur rebus, ikan goreng, dll).