Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keris Termasuk Pusaka yang Bernilai Tinggi, Beginilah Cara Pembuatannya

Dalam pembuatan keris, dibutuhkan 3 bahan baku, yakni besi, baja, dan pamor (nikel atau batu meteror).

Penulis: Lailatun Niqmah | Editor: Junianto Setyadi

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

TRIBUNWOW.COM, SOLO  - Keris merupakan sebuah pusaka yang memiliki nilai tinggi, baik dari segi falsafah maupun estetika.

Pembuatannya pun tak sebentar dan dibutuhkan keahlian khusus.

Keris pada awal kelahirannya difungsikan sebagai alat spiritual, yang kemudian beralih menjadi alat bantu pertanian.

Seiring perkembangan zaman, keris sempat difungsikan sebagai senjata perang hingga alat manifestasi politik.

Akan tetapi, keris kemudian kembali beralih fungsi, yakni menjadi simbol-simbol tertentu dalam kehidupan masyarakat (ageman) yang memiliki nilai estetika, baik menunjukkan status sosial hingga untuk kelengkapan busana.

Keris Langka dari Filipina, Hanya 2 yang Terdeteksi di Indonesia, Begini Penampakannya

Berdasarkan serat Centhini, keris tertua merupakan keris pada era Kabudhan, Singasari, Kerajaan Kediri, Jenggela, dan Segaluh.

Kemudian berlanjut pada era Tangguh Sepuh, yakni zaman Padjajaran, Mahapahit, dan Tuban.

Tangguh atau era ketiga dari perkembangan keris adalah tangguh tengah, yang terdiri dari zaman Pajang, dan Mataram.

Tangguh terakhir adalah tangguh nem-neman, seperti era Kartasura dan Surakarta, dan Yogyakarta.

Dalam pembuatannya, dibutuhkan 3 bahan baku, yakni besi, baja, dan pamor (nikel atau batu meteror).

Berikut tahapan-tahapan pembuatan keris, seperti yang dijelaskan oleh Konservator Museum Keris Solo Anjang Pratama, di Jalan Bhayangkara Nomor 2, Sriwedari, Laweyan, Surakarta, Senin (24/9/2018).

9 Koleksi Masterpiece Museum Keris Solo, dari Milik Jokowi hingga Pusaka Fantastis Bertabur Berlian

1. Menyatukan Besi dan Pamor

Tahapan pertama adalah menggabungkan besi satuan (wesi saton) dan pamor (nikel atau batu meteor), dengan cara menyelipkan pamor di tengah-tengah besi.

Setelah itu, bahan tersebut ditempa dengan suhu kurang lebih 1.600 derajat celcius hingga percikan api mengghilang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved