Gempa dan Tsunami di Donggala dan Palu
Mendagri Tjahjo Kumolo Minta untuk Sementara Tak Ada Kampanye di Sulawesi Tengah
Hal ini terkait bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi dan menyebabkan banyak korban jiwa.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyarankan agar kampanye pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif untuk sementara tidak dilakukan di Sulawesi Tengah.
Hal ini terkait bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi dan menyebabkan banyak korban jiwa.
"Saya meminta Komisi Pemilihan Umum ( KPU), untuk sementara ini tidak ada kampanye dulu di Sulawesi Tengah," ujar Tjahjo di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Senin (1/10/2018).
Menurut Tjahjo, saat ini semua pihak diharapkan hanya berfokus pada upaya penanganan pasca-bencana.
• Dirjen PAS Sebut Ada 1.425 Napi yang Melarikan Diri saat Gempa dan Tsunami Landa Palu dan Donggala
Khususnya, membantu kebutuhan para korban selamat yang membutuhkan bahan makanan.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi membuka masa kampanye untuk pemilihan umum serentak 2019.
Massa kampanye dimulai sejak 23 September 2018 dan akan berakhir pada 13 April 2019.
Namun, pada 28 September 2018 lalu, terjadi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Hingga hari ini, korban tewas bertambah menjadi 844 Orang.
Selain itu, sebanyak 632 orang mengalami luka berat.
Mereka tengah dirawat di rumah sakit.
Angka tersebut berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).(Kompas.com/Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendagri Minta KPU Larang Sementara Kampanye di Sulawesi Tengah"