Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Gempa dan Tsunami di Donggala dan Palu

Ribuan Warga Palu Diperkirakan Masih Tertimbun di Balaroa dan Petobo

Menurut BPBD Kota Palu, hampir seluruh rumah dan fasilitas publik di titik tersebut tertimbun tanah bak ditelan bumi.

Editor: Junianto Setyadi
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, difoto Minggu (30/9/2018). hingga hari ketiga pascagempa, jumlah korban meninggal dunia disebut 1.203 orang, 

TRIBUNSOLO.COM, PALU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu menyebutkan kerusakan paling dahsyat pasca-gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah, umat (29/9/2018), terjadi di Kelurahan Balaroa dan Kelurahan Petobo.

Menurut BPBD, hampir seluruh rumah dan fasilitas publik di titik itu tertimbun tanah bak ditelan bumi.

Ribuan orang diperkirakan masih tertimbun tanah bersama bangunan di dua lokasi di Kota Palu itu.

"Kami belum identifikasi di Perumnas Balaroa dan Kelurahan Petobo karena lokasinya sangat parah," kata Kepala BPBD Kota Palu, Fresly Tampubolon, di Palu, Senin (1/10/2018).

Perumnas Balaroa Amblas 20 Meter, Ratusan Warga Diperkirakan Masih Tertimbun dan Belum Dievakuasi

Lurah Balaroa, Rahmatsyah, mengatakan, kawasan permukiman ini merupakan salah satu permukiman yang paling parah terdampak gempa.

Dia menjelaskan, ada sekitar 900 kepala keluarga yang tinggal di kawasan ini.

Hampir seluruh rumah di perumahan ini hancur dan amblas hingga 20 meter.

Tercatat, kata Rahmat, ada sekitar 90 warga yang diketahui tertimbun reruntuhan rumah.

Dirjen PAS Sebut Ada 1.425 Napi yang Melarikan Diri saat Gempa dan Tsunami Landa Palu dan Donggala

Semburan air hingga masjid bergeser

Sementara itu, menurut sejumlah saksi, beberapa detik setelah gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Palu, terlihat semburan air cukup tinggi lalu tiba-tiba permukaan tanah menurun sehingga ikut menarik seluruh benda di atasnya.

Bahkan, beberapa bangunan seperti masjid bergeser jauh sekitar 50 meter dari posisi semula.

"Istri dan anak-anak saya tidak bisa diselamatkan," kata Husnan, salah seorang keluarga korban.

Minim Alat Berat dan Mati Listrik, Evakuasi Korban Gempa dan Tsunami di Palu-Donggala Jadi Terhambat

"Saya perkirakan mereka terperangkap dalam rumah lalu digulung tanah," ujar dia.

Saat kejadian, Husnan sedang berada di kantor, sedangkan istri dan anak-anaknya ada di rumah.

Kondisi yang sama juga terjadi di Kelurahan Kawatuna.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved