Kekesalan Adelia Atas Tudingan yang Sudutkan Pemerintah Palu Pascagempa : Tolong Manusiawi Sedikit!
Beragam berita yang simpang siur membuat pemerintah di Palu menjadi sasaran tembak publik. Mereka dituding tak cukup cakap bekerja
Penulis: Putradi Pamungkas | Editor: Putradi Pamungkas
"Masyarakat tetap sabar ikhlas dan tawakal dalam menghadapi ujian ini, sampai saat ini gempa susulan masih datang terus mudah2an segera berakhir...," tulisnya.

Di tengah duka yang masih menyelimuti Palu dan Donggala pasca-gempa dan tsunami pada, aksi penjarahan meresahkan warga.
Polresta Palu telah menangkap 45 orang yang diduga sebagai pelaku penjarahan minimarket, gudang, serta ATM.
Bersama dengan mereka, polisi mengamankan puluhan jenis barang bukti dan alat yang digunakan pelaku saat beraksi.
Menurut polisi, sebagian pelaku yang ditangkap merupakan residivis dan narapidana dari Lapas Petobo yang kabur saat gempa terjadi.
Aksi mereka dinilai meresahkan karena barang-barang yang diambil bukanlah kebutuhan pokok yang dibutuhkan darurat pasca-bencana.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat mempersilakan warga mengambil bahan-bahan pangan dan sandang dari sejumlah toko dan minimarket.
Namun, dia membantah itu berarti boleh menjarah.
Di sisi lain, beragam berita yang simpang siur membuat pemerintah di Palu menjadi sasaran tembak publik.
Mereka dituding tak cukup cakap bekerja.
Hal itu membuat Adelia sedikit protes.
"Di sini kita semua korban, tapi kenapa orang malah anarkis dan membuat kabar yang memprovokasi, kita dapat cobaan tapi ini kehendak Allah," demikian tulis Adelia di unggahan Insta Story.
"Sampai orang bilang pemerintahan kota Palu tidak bergerak, saya istrinya mendampingi dan melihat sendiri kita semua bekerja," tegasnya.
"Tolonglah manusiawi sedikit semuanya, di sini semua lapar dan kehausan kita juga smaa, sabar insya Allah semuanya kita diberi kemudahan," lanjutnya.
"Saya juga ninggalin anak-anak di Bogor, saya bertahan di sini karena kita semua tidak lari," tutup Adelia.
