Gempa dan Tsunami di Donggala dan Palu
Anggota TNI Temukan Brankas Berisi Uang Rp 1 Miliar saat Evakuasi Korban Tsunami Palu
Setelah dilakukan pengecekan dan penelusuran, rupanya uang Rp 1 miliar itu milik gereja.
TRIBUNSOLO.COM, PALU - Satuan Yonzipur-8/SMG Kodam XIV Hassanudin yang dikirim dari Sulawesi Tengah untuk membantu proses evakuasi korban di tsunami Palu temukan sebuah brankas.
Temuan tersebut langsung diamankan oleh para personel TNI.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (8/10) Kepala Penerangan Kodam XIV Hassanudin Kolonel Inf Alamsyah berkata, brankas ditemukan saat personelnya mencari korban tsunami Palu.
Saat itu titik pencarian berada di GPI Djono Oge di Lagaleso, Kabupaten Sigi.
• Zikir di Karanganyar, Gus Ali Gondrong: Tidak Semua Bencana adalah Musibah
Tepatnya para personel mencari di reruntuhan bangunan gereja tersebut.
Setelah diamankan maka brankas di buka.
Rupanya dalam brankas berisi uang senilai Rp 1 miliar.
"Satgas Yonzipur-8/SMG Kodam XIV Hasanuddin di bawah pimpinan Dan SSK Kapten Czi Basor Hermawan menemukan brankas berisi uang Rp 1 miliar di Lagaleso, Kabupaten Sigi, Sabtu (6/10/2018)."
"Penemuan ini (terjadi) saat anggota melakukan pencarian dan mengevakuasi korban menggunakan peralatan seadanya," kata Alamsyah, melalui keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).
• Sembako Presiden Jokowi Hanya Datang Sekali, Korban Gempa Sulteng: Bingung Mau Minta Bantuan Makanan
Setelah dilakukan pengecekan dan penelusuran, rupanya uang Rp 1 miliar itu milik gereja.
Dalam brankas juga ditemukan sertifikat gereja dan dokumen lainnya.
"Saat dikonfirmasi dengan pihak gereja, dalam hal ini pendeta Wilson Wetzler Lampie (44) membenarkan bahwa brankas tersebut adalah milik gereja GPI," ujarnya.
Sementara itu pemerintah menetapkan evakuasi korban gempa dan tsunami di Donggala Palu, Sulawesi Tengah akan berakhir pada tanggal 11 Oktober 2018.
• Dewi Sandra Kini Tak Lagi Pakai Tata Rias Berlebihan, Mengapa?
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB Jakarta, Minggu (7/10/2018).
"Diharapkan tidak ada daerah terisolir, tidak ada kekurangan bantuan dan daya dukung masyarakat normal," ujarnya.