Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pesawat Lion Air Jatuh

Jasad Ditemukan Tidak Utuh, Inilah 3 Tahapan untuk Menguak Identitas Para Korban Pesawat Lion Air

Berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mengetahui identitas korban pesawat Lion Air JT 610.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
KOMPAS.com/Ryana Aryadita
Kantong jenazah korban Lion Air di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (29/10/2018) malam. 

TRIBUNSOLO.COM - Kantong-kantong jenazah berisi bagian tubuh korban Lion Air JT 610 terus berdatangan ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Semua jenazah akan diperiksa dan direkonsiliasi untuk diketahui identitasnya.

Sejak Senin (29/10/2018) hingga Rabu (31/10/2018), baru satu korban yang berhasil diidentifikasi atas nama Jannatun Cintya Dewi.

Haykal Kamil Akhirnya Ungkap Sosok Sepupu Istri yang Turut Jadi Korban Lion Air JT-610

Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Pol Musyafak mengatakan, lamanya proses identifikasi karena temuan tubuh korban yang tidak utuh sehingga memerlukan pemeriksaan ekstra.

"Kemungkinan kendala yang akan terjadi adalah wujud korban itu sendiri yang tidak utuh," kata Musyafak di Ruang Sentra Visum dan Medikolegal, RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018).

Berikut tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mengetahui identitas korban:

1. Antemortem

Proses antemortem yaitu pengumpulan riwayat dan data jenazah korban kecelakaan atau bencana.

Proses itu masuk dalam proses disaster victim investigation (DVI) atau proses identifikasi untuk mengungkap identitas jenazah.

"Antemortem itu adalah proses mengumpulkan data dari korban terdampak bencana atau kecelakaan. Bisa dibilang antemortem adalah pengumpulan riwayat dan data korban sebelum meninggal dunia," ujar Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo kepada Kompas.com, Rabu.

Edy menjelaskan dalam proses antemortem dibutuhkan dua sampel data yakni data primer dan data sekunder.

Data primer terdiri dari sidik jari, data pemeriksaan gigi, dan Deoxyribonucleic Acid (DNA).

Sementara itu, data sekunder terdiri dari data-data pelengkap korban di antaranya data riwayat kesehatan dan informasi pakaian yang terakhir digunakan korban.

Dalam pengumpulan sampel data dari proses antemortem itu dibutuhkan data dari keluarga atau orang-orang terdekat korban.

"Sasarannya yang masuk ke dalam antemortem adalah keluarga atau orang yang dekat dengan korban. Khusus untuk DNA, harus keluarga segaris yakni ibu, ayah, dan anak korban," kata Edy.

Video Detik-detik pengangkatan Black Box Lion Air JT-610, Bentuknya Tidak sesuai dengan Namanya

2. Postmortem

Tahap postmortem adalah proses pengumpulan data korban setelah meninggal dunia.

Proses ini dilaksanakan di ruang instalasi kedokteran forensik.

"Kedua, pemeriksaan postmortem di tempat otopsi. Ini dilaksanakan dokter-dokter forensik kemudian (tes) DNA dan pendukung lainnya," kata Musyafak.

3. Rekonsiliasi

Tahap rekonsiliasi adalah tahapan data antemortem dicocokkan dengan data postmortem.

"Setelah data (antemortem) terkumpul, lalu masuk tahap rekonsiliasi atau matching dengan postmortem. Di situ nanti hasilnya ada dua, yakni terindentifikasi atau tidak," ujar Edy.

Jika data tidak teridentifikasi, tim forensik akan melakukan pendalaman data hingga ditemukan kecocokan.

Video Detik-detik pengangkatan Black Box Lion Air JT-610, Bentuknya Tidak sesuai dengan Namanya

Setelah teridentifikasi, proses terakhir adalah proses pengelolaan korban dengan dimasukkan ke peti jenazah.

Pihak RS Polri menyerahkan jenazah sekaligus disertai surat kematian kepada keluarga. 

Hingga kini, baru satu korban yang berhasil melalui semua tahapan tersebut sehingga bisa diidentifikasi.

"Kami sudah berhasil mengidentifikasi sesosok jenazah korban Lion Air JT 610. Korban adalah Jannatun Cintya Dewi, kelahiran Sidoarjo (Jawa Timur)," kata Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Brigjen Pol Hudi Suryanto, Rabu.

Jenazah Jannatun ada dalam salah satu dari 24 kantong jenazah yang diterima RS Polri pada Selasa (30/10/2018). 

Hudi menjelaskan, jenazah Jannatun mudah diidentifikasi karena bagian tubuh yang ditemukan cukup lengkap.

Baca juga: Hingga Rabu Siang, 49 Kantong Jenazah Diserahkan ke DVI Polri 

"Kami memiliki peralatan yang langsung terhubung dengan data tunggal E-KTP, kami coba ambil sidik jarinya," kata dia.

Selain sidik jari, data lainnya yang membuat jenazah Jannatun berhasil diidentifikasi adalah adanya data antemortem yang diserahkan keluarga. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahapan Panjang Mengidentifikasi Korban Lion Air JT 610..."
Penulis : Ryana Aryadita Umasugi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved