Yusril Ihza Pengacara Jokowi-Ma'ruf, Pernah Sebut Pilih Kotak Kosong hingga Sindir Pemimpin Amatiran
TribunSolo.com merangkum 4 pernyataan kontroversial Yusril Ihza Mahendra terkait kritikan kerasnya terhadap Jokowi dan pemerintahan saat ini.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
Acara ini dihadiri oleh ribuan orang dengan berbagai organisasi masyarakat islam, baik tingkat lokal maupun nasional.
Dari berita yang TribunSolo.com kutip dari TribunWow.com, terdapat ucapan yang dinilai kontroversial dilontarkan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra.
Yusril yang saat itu membawakan materi mengenai sejarah politik Islam Indonesia, menceritakan mengenai perjalanan Islam di tanah air sejak pra kemerdekaan.
Namun, dirinya larut dalam emosi ketika menghimbau kepada umat dihadapannya untuk turut serta dalam politik.
"Saya mengajak dan menghmbau Umat Islam seluruhnya. Jangan ada lagi yang mengatakan 'kami tidak mau ikut politik', dengan alasan islam itu suci sedangkan politik itu kotor. Jangan dicampur adukkan.
Padahal, kalau kita tidak peduli sengan politik, maka orang lain yang akan memegang kekuasaan politik.
Terjadilah apa yang kemudian dialami Hizbut Tahrir Indonesia.
Dulu diajak politik tidak mau, dengan alasan "Kami hanya mau Khilafah.."
Yang ada sekarang Thogut, lalu ndak mau nyoblos ndak mau ikut pemilu.
Begitu Jokowi terpilih jadi Presiden, lalu Jokowi menerbitkan selembar surat pembubaran HTI.
Dan.. HTI pun cuma bisa melongo, ndak bisa berbuat apa-apa.
Saya bilang pada tokoh HTI "segudang kepintaran itu tidak ada artinya dibanding segenggam kekuasaan.."
Presiden itu.. walaupun orangnya goblok (tidak menyebut nama) tapi segoblok-gobloknya dia, dia itu presiden.
"Kita-kita ini seperti saya, Pak Amien yang pinter, tidak ada apa-apanya. Bukan siapa-siapa", ujarnya.
Lihat videonya di bawah ini:
(*)