Pemilu 2019
SBY: Saya Pernah 2 Kali Jadi Capres, tak Pernah Paksa Ketum Partai Pendukung untuk Kampanyekan Saya
SBY sebagai capres di kala itu, ia mengaku tidak pernah menyalahkan maupun memaksa ketua umum partai-partai pendukung.
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi pernyataan Sekjen Partai Gerindra melalui cuitannya, @SBYudhoyono, Kamis (15/11/2018).
Ia menyebut bahwa dirinya pernah dua kali mencalonkan diri sebagai presiden.
Namun sebagai capres di kala itu, ia mengaku tidak pernah menyalahkan maupun memaksa ketua umum partai-partai pendukung.
Pemaksaan yang dimaksud dalam hal ini adalah terkait dukungan untuk mengkampanyekan calon presiden yang diusung.
• Fahri Hamzah Sependapat dengan Pernyataan SBY dan Megawati soal Sosok Prabowo
Berikut cuitan-cuitan SBY yang mencakup beberapa poin:
"Sebenarnya saya tak harus tanggapi pernyataan Sekjen Gerindra.
Namun, karena nadanya tak baik & terus digoreng terpaksa saya respons," tulisnya pada cuitan pertama.
• AHY Akui Partai Demokrat Belum Berkampanye Bareng Prabowo-Sandi
"Daripada menuding & menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri.
Mengeluarkan pernyataan politik yg "sembrono", justru merugikan," tulisnya lagi.
"Saya pernah 2 kali jadi Calon Presiden.
Saya tak pernah menyalahkan & memaksa Ketum partai-partai pendukung utk kampanyekan saya," tulisnya pada cuitan ketiga.
Pada cuitannya yang lain, SBY juga menjelaskan dalam kontestasi pemilihan presiden, capres dianggap sebagai super star.
Sehingga capres diharapkan memiliki narasi dan gaya kampanye yang tepat.
SBY juga menyebutkan keinginan rakyat yang melihat lebih dalam tentang sosok capres.
• Tanggapi Ketegangan Gerindra dan Demokrat, PKS: Riak-riak Kehidupan Rumah Tangga, Saya Yakin Selesai
"Dlm pilpres yang paling menentukan "Capres-nya".
Capres adalah "super star".
Capres mesti miliki narasi & gaya kampanye yang tepat".
"Kalau "jabaran visi-misi" itu tak muncul, bukan hanya rakyat yang bingung, para pendukung pun juga demikian.
Sebaiknya semua introspeksi".
Pada dua cuitan terakhirnya, SBY menilai setiap partai pasti lebih mengutamakan partainya sendiri.
Meski partai politik tersebut tidak memiliki calon presiden pada kontestasi Pilpres.
• AHY Akui Partai Demokrat Belum Berkampanye Bareng Prabowo-Sandi
"Terakhir, saya pikir tak ada satu pun partai politik (yang tak punya capres dalam pemilu serentak ini) yang tak utamakan partainya".
"Kalau Partai Demokrat yang terus diributin, para kader Demokrat tak perlu gusar & kecil hati.
Go on.
Kita tak pernah ganggu partai lain".
(*)