Yunarto Wijaya Tantang Fadli Zon yang Mengkritik Metode Lembaga Survei Sudah Usang
Fadli Zon dan Yunarto Wijaya saling berbalas argumen terkait metode lembaga survei yang hasilnya kerap dianggap meleset oleh Fadli Zon.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon tidak percaya kepada lembaga survei bayaran.
Yang dimaksud bayaran oleh Fadli Zon adalah lembaga survei yang pura-pura independen.
Menurut Fadli Zon, lembaga survei juga bisa meleset perkiraannya.
Fadli Zon mencontohkan dari hasil Pilkada DKI Jakarta dan Pilkada Jawa Barat.
• Zulkifli Hasan Tanggapi Santai soal Survei Prabowo yang Masih Kalah dari Jokowi
Fadli mengatakan, metodologi yang dipakai oleh lembaga survei telah usang diterapkan di era media sosial.
Lebih lanjut, Fadli menyarankan untuk lembaga-lembaga survei tersebut membubarkan diri ketika hasil surveinya meleset.
Kritik Fadli Zon kepada lembaga survei tersebut diungkapkan melalui kicauan Twitternya, Rabu (28/11/2018).
Dalam kicauan Twitter tersebut, Fadli Zon juga menandai akun milik Denny Januar Ali dan Yunarto Wijaya.
Menanggapi kicauan Fadli Zon, Yunarto Wijaya memberikan balasan.
• Bercucuran Air Mata, Driver Ojol Sumbang Pendapatannya ke Prabowo-Sandi: Istri dan Anak Saya Ikhlas
Yunarto menantang Fadli Zon memberikan saran kepada Partai Gerindra untuk melarang penggunaan survei.
Yunarto merasa jika tantangannya tersebut bernilai positif untuk dialektika keilmuan.
"Sy sdh tak percaya survei2 bayaran yg pura2 independen.
Mrk bisa meleset drastis di Pilkada DKI, Pilkada Jabar dll.
Metodologi mrk sdh usang di era media sosial.
Harusnya lembaga2 spt ini membubarkan diri ketika hasil survei mrk meleset jauh. @DennyJA_WORLD @yunartowijaya," kicau Fadli Zon.
"Saya menunggu keberanian pernyataan/surat resmi dari @Gerindra berdasar saran dari @fadlizon untuk melarang penggunaan survei tatap muka yang dianggap usang.
Bagus kok buat dialektika keilmuan kalau betul berani," jawab Yunarto, Rabu (28/11/2018).
• Dua Bulan Kampanye, Pasangan Prabowo-Sandi Sudah Habiskan Dana Rp 34,5 Miliar
Lebih percaya survei internal
Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sodik Mudjahid, mengatakan pihaknya tetap berpedoman pada hasil survei internal.
Hal itu diungkapkannya untuk menanggapi hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang dirilis Selasa (27/11/2018).
Sodik mengatakan, hasil survei milik mereka sudah menunjukkan titik terang soal perolehan suara pasangan Prabowo-Sandi di Pemilu 2019.
"Kita berpedoman pada yang punya kita dong, punya kita hampir melampaui dan pada waktunya akan melampaui," kata Sodik saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Sebelumnya, LSI Denny JA menilai persepsi atas kondisi ekonomi saat ini mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap kedua pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019.
Berdasarkan hasil survei terbaru LSI, sebanyak 70,3 persen dari 1.200 responden menilai bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang dan baik.
Sementara, sebesar 24,7 persen yang menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk.
Dari mereka yang mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini sedang dan baik, sebesar 64,4 persen menyatakan mendukung Jokowi-Maruf.
Sisanya, sebesar 20,5 persen, memilih pasangan Prabowo-Sandiaga.
Sedangkan sebanyak 63,9 persen dari responden yang menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk, memilih pasangan Prabowo-Sandiaga.
Hanya sebesar 25,5 persen yang memilih pasangan Jokowi-Maruf.
Kendati demikian, Sodik mempersilakan lembaga lain jika ingin melakukan survei.
Anggota DPR RI tersebut hanya meminta lembaga survei agar melakukan kajiannya secara ilmiah.
"Kita ingin lembaga survei itu profesional, objektif, ilmiah, tidak mencari ruang yang seperti ilmiah untuk memenuhi pembayarnya," tuturnya, dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Pengumpulan data survei LSI Denny JA dilakukan pada 10 hingga 19 November 2018.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling.
Jumlah responden yang disurvei sebanyak 1.200 responden dan merupakan warga yang telah memiliki hak pilih.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. LSI menyatakan margin of error survei tersebut berada di angka 2,9 persen.
Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA. (*)