Andi Arief Menduga Ada Pelaku Bayaran di Balik Pengrusakan Baliho Partai Demokrat di Pekanbaru
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief menyebut adanya insiden pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief menyebut adanya insiden pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).
Andi Arief mengatakan bahwa kasus insiden pengrusakan tersebut telah dilaporkan ke pihak berwajib, yakni Polresta Pekanbaru.
Hal tersebut disampaikan oleh Andi Arief melalui kicauan Twitternya, Sabtu.
Baliho yang dirusak oleh orang tak dikenal tersebut merupakan baliho ucapan selamat datang kepada Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
• Demokrat Sebut SBY Ingin Kembalikan Kejayaan Partai seperti Pemilu 2009
Diterangkan oleh Andi Arief, kedatangan SBY ke Riau tidak ada sangkut-pautnya dengan kedatangan Presiden Jokowi yang pada hari ini juga mengunjungi Riau.
Pasalnya, rencana SBY ke Riau telah ditetapkan jauh hari sebelumnya.
Andi Arief juga menyebut bahwa satu pelaku pengrusakan baliho dan bendera telah ditangkap polisi.
Andi Arief menyebut insiden pengrusakan tersebut sebagai provokasi.
Namun ia dan partainya mengaku enggan menanggapi provokasi tersebut.
Ia sepenuhnya menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib.
"Atribut Partai Demokrat di depan DPRD Riau dirusak paksa.
Saat ini Sekjen Hinca IP Pandjaitan ke TKP perobekan bendera dan baliho Partai Demokrat di depan Gedung DPRD yg sdh dilaporkan kepada Polresta Pekanbaru," kicau Andi Arief.
"Kehadiran SBY sebagai ketum Demokrat di Riau direncanakan jauh2 hari. Sebagai agenda konsolidasi Pemilu.
Sama sekali tak ada hubungan dengan kedatangan Pak Jokowi.
Pelaku perusakan atribut yg kabarnya satu orang sudah tertangkap harus diumumkan ke publik motif dan dalangnya," imbuh Andi Arief.
"SBY sangat menghormati Presiden Jokowi. Kunjungan ke Sumbar minggu ke 3 Desember ditunda karena Pak Jokowi waktu yg sama juga ke sana.
Kunjungan SBY ke Riau dilakukan karena sebelumnya tak ada kabar Pak Jokowi hendak ke sana."
"Partai Demokrat tak akan meladeni provokasi murahan dengan merusak atribut.
Kami yakin Polisi akan profesional dalam menangani, adil itu diungkap sampai jelas."
• SBY Ingatkan Caleg Demokrat Jangan Terlalu Banyak Umbar Janji
35 orang ditangkap polisi
Lewat perkembangan informasi di Twitter Andi Arief, diketahui kini kepolisian telah menangkap pelaku pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat.
Andi Arief menyebut pelaku berjumlah 35 orang.
Lebih lanjut, Andi Arief mengungkapkan bahwa 35 pelaku dibagi ke dalam 5 kelompok. Tiap kelompok berisi 7 orang.
Andi Arief mengatakan bahwa pelaku diduga dibayar 150 ribu per orang.
Namun hingga berita ini diturunkan, Tribun belum mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut.
"Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yg dibagi dlm 5 kelompok, satu regu 7 orang.
Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa," kicau Andi Arief.
Selanjutnya, SBY memerintahkan kepada kader Partai Demokrat untuk menurunkan baliho dan atribut yang terpasang di Kota Pekanbaru, Riau.
SBY: Ini menyayat hati
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengecek langsung atribut berupa bendera dan baliho Partai Demokrat yang dirusak orang tak dikenal di sejumlah ruas jalan di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018) pagi.
Dalam video yang dikirim oleh Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari kepada Kompas.com, Sabtu pagi, tampak SBY ditemani oleh sejumlah elite partainya saat melakukan peninjauan.
Presiden keenam RI itu mengelus-elus dadanya melihat atribut Partai Demokrat dalam keadaan rusak. "Ini menyayat hati," kata SBY.
SBY mempertanyakan apakah pengerusakan ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, atau memang masyarakat Riau saat ini sudah berubah.
"Saya, kami, sangat hormat kepada saudara kami masyarakat Riau, sangat sayang, taat beragama, jadi seperti ini. Apakah saudara kami berubah atau ulah mereka mereka," kata dia.
Demokrat sudah melaporkan pengerusakan atribut itu kepada Polresta Pekanbaru. Kini, SBY mengaku hanya bisa pasrah dan mengadu kepada Allah atas apa yang terjadi.
"Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU. Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.
SBY pun memerintahkan Sekjen Partai Demokrat serta pemimpin Partai Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan semua atirbut yang masih tersisa.
"Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera kita, baliho yang tidak bersalah, dirobek," ujar dia.
Menurut Imelda Sari, ada ribuan atribut yang dirusak dan diturunkan oleh orang tak dikenal.
Atribut itu terpasang dengan baik hingga Jumat (14/12/2018) malam, tetapi ditemukan dalam keadaan rusak pada Sabtu pagi ini.
Di dekat bendera dan spanduk yang dirusak itu, ada juga deretan bendera Partai Golkar, PSI, dan PDI-P yang terpasang dengan baik.
"Ada 35 orang pelaku menurut pengakuan 1 orang yang tertangkap dan saat ini sedang dalam pemeriksaan Polresta Pekanbaru," kata Imelda.
SBY dan elite Demokrat berada di Pekanbaru sejak Jumat (14/12/2018) kemarin untuk melakukan kegiatan kampanye. Rencananya, SBY berada di Pekanbaru hingga Senin (17/12/2018).
Pada hari yang sama, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja sekaligus kampanye.
Calon presiden Nomor urut 1 itu rencananya bertemu tim sukses dan kader parpol pendukung di Prime Park Hotel, Pekanbaru, sore nanti. (*)