Heboh Macan Tutul di Gunung Lawu
Macan Tutul dari Gunung Lawu Ini Dibius Dulu Sebelum Dievakuasi ke TSTJ Solo
Macan tutul tersebut masih dalam pengaruh obat bius saat tiba di TSTJ Solo. Sehingga, terbaring lemas di dalam kendang teralis besi.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Junianto Setyadi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Macan tutul yang ditangkap warga setelah masuk kandang jebakan di Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jateng, akhirnya dievakuasi ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Sabtu (22/12/2018) sore.
Adapun lokasi penangkapan macan tutul termasuk kawasan Gunung Lawu.
Macan tutul betina tersebut tiba pukul 15.15 WIB, dan langsung dibawa ke bagian satwa karnivora.
Saat tiba, macan tersebut tersebut berada dalam kandang terbuat dari teralis besi berwarna silver yang dinaikkan mobil dari Karanganyar ke TSTJ.

Pantauan Tribunsolo.com, macan tutul tersebut masih dalam pengaruh obat bius, sehingga terbaring lemas di dalam kendang teralis besi.
Adapun proses evakusi sang macan tutul melibatkan belasan petugas dari TSTJ dan Resort Konservasi Wilayah Karanganyar.
Evakuasi berjalan tertutup, kandang teralis tersebut ditutup banner besar berwarna putih sehingga pandangan hewan tidak teralihkan.
Dokter TSTJ, Nuraini, menjelaskan hal tersebut dilakukan agar Macan tutul tidak stres.

"Kan banyak orang yang melihat," katanya, Sabtu (22/12/2018) sore.
"Hewan bisa stres kalau dilhat terlalu banyak orang."
Dokter Nuraini juga menjelaskan, ke depan, macan tutul akan dikarantina selama seminggu atau lebih.
"Karena harus kita periksa dulu keadaan macan seperti apa, sehat atau tidak, bagaimana cara berjalannya," kata dia.
Saat ini, kandang macan tutul ditutup oleh banner besar sehingga pengunjung tidak dapat melihat ke dalam kandang.
Seperti diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, kabar terperangkapnya macan tutul ini viral setelah foto macan dalam kandang jebakan diunggah warganet ke media sosial.
Adapun perangkap macan dipasang petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng sejak November 2018 lalu.
Jebakan dipasang setelah puluhan kambing ternak warga mati, diduga akibat serangan macan yang terjadi pada bulan lalu. (*)