Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Begini Malunya Fahri Hamzah saat PKS Dijadikan Contoh Paling Jelek oleh Khatib Salat Jumat

Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, mengaku merasa malu saat seorang khatib Salat Jumat menjadikan PKS contoh paling jelek.

Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menyampaikan tanggapan terkait kasus dugaan korupsi Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/11/2017). 

"Berharap orang akan percaya kepada pimpinan yang menolak berargumen secara terbuka adalah masa prasejarah. Tabiat itu tidak ada lagi di abad ke -21. Ini abad keterusterangannya dan kita tidak bisa sembunyi lagi di balik topeng wibawa agama atau hirarki yg kaku. #IntrospeksiPKS"

"Sayang sekali, pimpinan PKS terus saja melangsungkan politik pengetatan dan pemecatan. Orang lagi bertempur tapi pasukan gonta ganti. Alasan tidak pernah ada dan persidangan dianggap tidak perlu, pimpinan dianggap dapat menentukan masa depan pribadi. Hebat! #IntrospeksiPKS"

"Sebagian kader belum sadar bahaya feodalisme yang masuk dalam tradisi berjamah dan berpartai. Padahal feodalisme ini nanti yang merusak merit sistem dalam jabatan publik. Orang didukung bukan karena cakap tapi karena menjilat. #IntrospeksiPKS"

"Partai adalah fasilitator bagi pejabat publik, jabatan dalam negara. Itulah sebabnya, partai harus dikelola dengan budaya yang sepadan dengan apa yg hidup dalam negara yaitu budaya demokrasi. Sehingga begitu ia pindah ke ruang publik ia terbiasa. #IntrospeksiPKS"

"Tapi, kalau budaya feodal yang bekembang, dan kalau orang mendapat jabatan karena restu orang tertentu maka nanti jabatan yang diperoleh akan digunakan untuk yang memberi restu. Budaya pun tidak cocok dan tidak menyatu dengan kelembagaan publik. #IntrospeksiPKS"

"Lalu, begitu orang mulai kritis dan menyatakan pendapat berbeda, kontan dijawab, “orang itu tidak berterima kasih sudah dikasi jabatan”. Atau “kalau bukan karena partai dia bukan siapa2”. Atau, “dia makan dari jabatan yg dikasi partai”. Ini bahaya sekali. #IntrospeksiPKS"

"Penggunaan idiom ini sekarang marak di Dalam, sehingga orang menjadi pejabat publik seperti diancam untuk tidak punya pandangan yg berbeda. Padahal, sejatinya partai adalah milik bersama, bukan milik yg sedang memimpin. #IntrospeksiPKS"

"Lebih dari pada itu, partai politik sekarang dibiayai negara karenanya tidak bIsa melepas diri dari keterbukaan dan pertanggungjawaban. Publik berhak Tau kenapa si A diganti, kenapa si B dipecat, kenapa si C dapat promosi padahal tak ada prestasi? #IntrospeksiPKS"

"Kasus terakhir di Kalimantan Timur kemarin, “pemecatan 25 Desember 201&” itu adalah bukti bahwa Pimpinan PKS sekarang semakin jauh dari kultur partai moderen dan menjauhi budaya demokrasi dalam negara. Sungguh disayangkan. #IntrospeksiPKS"

"PKS sulit diharapkan jika dipimpin dengan cara seperti ini. Saya ingat 2013 menjelang pemilu 9 April 2014 , pimpinan PKS terus melakukan konsolidasi bahkan mengumumkan bahwa tak akan ada ada struktur yang diganti. Semua bertahan sampai pemilu selesai. #IntrospeksiPKS"

"Bukan cuma itu, presiden partai masa krisis itu, @anismatta mengumumkan bahwa, “semua kesalahan kader yang bermanuver untuk menyelamatkan partai ini telah dimaafkan sebelum dilakukan”. Bayangkan bagaimana mesin tidak bergerak laju. #IntrospeksiPKS"

"Semoga, situasi tak tambah memburuk apalagi jika mempengaruahi hasil pemilu yang akan datang. Mari kita saling menasihati. Di Hari Jumat #HariIntrospeksi ini. Semoga kita tetap Istiqomah. Teman2 PKS Kaltim tetap sabar dan tegar. !"

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved