Mahfud MD: Polarisasi Krisis Multidimensi Merupakan Getaran Logis dari Krisis Akhlak Suatu Bangsa
Mahfud MD mengatakan, perpecahan dan pengkubu-kubuan adalah konsekuensi dari krisis moral atau krisis akhlak suatu bangsa
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Pakar Hukum dan Tata Negara, Mahfud MD mengatakan, perpecahan dan pengkubu-kubuan adalah konsekuensi dari krisis moral atau krisis akhlak suatu bangsa.
Menurut Mahfud MD, krisis moral tersebut berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pasalnya, dari krisis moral sebuah negara bisa saja runtuh.
Mahfud MD menyinggung hal ini melalui kicauannya di Twitter, Minggu (30/12/2018).
• Mahfud MD Beberkan Sifat Asli Menteri PUPR Basuki, Pilih Kelas Ekonomi hingga Tak Ingin Dilayani
Menggunakan istilah 'akhlak', Mahfud MD juga menyinggung mengenai tugas Nabi Muhammad di dunia.
Mahfud MD menjelaskan, tugas Nabi Muhammad di muka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlak.
"Polarisasi krisis multidimensi merupakan getaran logis dari krisis akhlak suatu bangsa.
Runtuhnya suatu bangsa terjadi karena meruyaknya akhlak yang tercela.
Nabi Muhammad diutus ke muka bumi utk menyempurnakan kemuliaan akhlak. Tuips, dari mana dalil2 tsb bs direfer?," kicau Mahfud MD.
Mahfud MD kemudian juga menyinggung mengenai akidah yang diimplementasikan dalam akhlak kehidupan sehari-hari.
Hal itu disampaikan oleh Mahfud MD ketika ditanya tentang tugas nabi dalam memperkuat akidah dan tauhid.
Mahfud menegaskan, akidah dan ketauhidan selalu bersinergi dengan akhlak.
Sinergi tersebut dapat dilihat dari pelaksanaan ibadah di dalam kehidupan nyata.
"Memperkuat aqiedah (ketauhidan) diimplementasikan ke dalam akhlaq dlm melaksanakan syari'ahnya je dalam kehidupan nyata.
Itu semua bersinergi dlm ibadah masing2 kita," kicau Mahfud.
• Mahfud MD Sebut Gus Dur dan Rizal Ramli Sama Kerasnya Berantas Korupsi: Pokoknya Sikat!
Mahfud MD: Politik berkemanusiaan ala Gus Dur
Mahfud MD, menekankan, politik harus berasaskan kemanusiaan.
Menurut dia, politik yang berkemanusiaan sejatinya bisa diterapkan dalam Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan Mahfud saat menghadiri Haul ke-9 Presiden RI keempat, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018) malam.
"Politik itu harus menuju pada pemanusiaan manusia. Sehingga, manusia jadi lebih bermartabat, maka kita merdeka," kata Mahfud.
• Kenang Sosok Gus Dur, Mahfud MD Takjub dengan Caranya Tunjuk Menteri hingga Berantas Korupsi
Mahfud mengatakan, politik yang berkemanusiaan dapat diimplikasikan melalui berkontestasi dengan baik oleh seluruh peserta pemilu, baik yang menang maupun yang kalah.
"Itu yang dipesankan oleh Gus Dur. Nilai sportivitas dalam demokrasi, seperti kebebasan menyatakan pendapat, kesamaan di depan hukum, dan penegakannya. Maka, demokrasi akan hidup," ujar Mahfud.
Kepada seluruh peserta pemilu, ia berharap, agar meresapi dan mengimplikasikan nilai-nilai yang telah diajarkan Gus Dur.
• Mahfud MD Mengaku Berkali-kali Berdiskusi Bersama Rizieq Shihab
Haul ke-9 Gus Dur mengangkat tema 'Yang Lebih Penting dari Politik adalah Kemanusiaan'.
Ketua Panitia Haul Gus Dur Alissa Wahid mengatakan, tema ini diangkat karena saat ini memasuki tahun politik sehingga para peserta pemilu diingatkan tak hanya sekadar berpolitik, tetapi sejatinya menegakkan nilai-nilai kemanusiaan.
Selain Mahfud, haul Gus Dur juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, rohaniawan Franz Magniz Suseno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar. (*)