Ogah Disebut Politikus, Haikal Hassan Ungkap Alasannya Kerap Kritik Keras Pemerintah
Haikal Hassan juga membeberkan alasan ia kerap menyinggung politik saat ceramah dan ikut gerakan 2019 Ganti Presiden.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
Bukan tanpa alasan Haikal Hassan mengatakan demikian.
Menurut klaimnya, ia sudah berkeliling di sejumlah daerah di Indonesia dan menerima keluhan-keluhan dari warga sekitar.
"Kan ane jalan tiap hari bisa 5 sampai 6 tempat dikunjungi. Dari Aceh sampai Papua pernah dikunjungi."
"Coba tanya petani garam di Madura, ada yang udah enggak bisa sekolahin lagi anaknya. Gara-gara dia udah enggak bisa lagi jualan garam. Gara-gara garam dari luar (impor) masuk ke dalem," ungkap Haikal Hassan.
Selesai menjawab, Haikal kemudian ditanya seputar profesinya.
"Haikal Hassan ini mau jadi apa sih? Jadi ustaz, motivator, apa politisi?" tanya Wahyu, dikutip TribunSolo.com dari TribunWow.com.
Meskipun masih di awal segmen, Haikal merasa jawaban ini cukup berat untuk dijawab.
Tampak ia menghela napas dan minta minum.
Selesai minum, Haikal mengatakan bahwa dirinya bukanlah seorang politikus dan juga tak berniat untuk berkiprah di dunia politik.
"Kalau politisi kan ada karier politiknya, saya nggak ada," jelasnya.
Ia pun menegaskan bukan seorang ustaz, melainkan guru ngaji di kampung.
"Orang bilang panggil saya ustaz, saya berkali-kali bilang, jangan panggil ustaz, saya cuma guru ngaji kampung," tegasnya.
"Tidak berpolitik praktis, tapi kan jadi pengurus Timses Prabowo-Sandi," timpal Wahyu yang seperti belum puas dengan jawaban Haikal.
Haikal pun membalas, jika hal itu tidak bisa menandakan bahwa dirinya adalah seorang politisi.
"Kalau politisi itu kan dia yang berkarier, berjenjang, dan menjabat suatu jabatan di politik. Kalau saya mendukung, itu sih bukan politisi. Itu sikap politik," ujar Haikal.