Pilpres 2019
Sosialisasi Visi Misi Capres Batal, Said Didu: Rakyat Diminta Bagaikan Beli Kucing dalam Karung
Muhammad Said Didu turut berkomentar perihal dibatalkannya sosialisasi visi-misi calon presiden oleh KPU.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Hanang Yuwono
"Orang yg takut mengemukakan apa yg akan dilakukan (visi/misi) mungkin karena :
1) tidak punya Materi hasil pemikiran, atau
2) yakin bhw tdk ada lagi yg percaya apa yg dikatakan, atau
3) tidak siap berdebat, atau
4) rakyat diminta bagaikan beli kucing dalam karung," cuitnya.
Kesepakatan Dua Pihak
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menyebut pembatalan sosialisasi visi-misi pasangan capres dan cawapres juga disetujui kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu disampaikan Erick menanggapi pembatalan sosialisasi visi-misi sebelum debat pertama Pilpres 2019.
"Bahwa kemudian KPU memutuskan tidak memfasilitasi debat itu merupakan kesepakatan TKN dan BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga) sebelum rapat resmi dibuka. Jadi pada saat rapat dimulai, tinggal memutuskan,” kata Erick melalui keterangan tertulis, Minggu (6/1/2019).
Ia pun meminta penyampaian visi-misi pasangan capres dan cawapres harus berlandaskan Undang-undang No. 17 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Erick menyatakan semua pihak harus berhati-hati dengan agenda penyampaian visi- misi sebab sudah diatur dalam Undang-undang Pemilu.
"Pasangan calon punya kesempatan menyampaikan visi misi di debat."
"Terdapat sesi penyampaian visi-misi oleh paslon (pasangan calon) di setiap debat dengan 12 menit dalam lima kali debat,” lanjut Erick, dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Sementara itu, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga Priyo Budi Santoso mengatakan, visi misi tersebut idealnya disampaikan oleh masing-masing calon.
"Sebenarnya kami mengusulkan, ini kan visi misi presiden, idealnya Pak Prabowo Pak Sandiaga Uno," kata Priyo saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2019).