Rumah Instan Sederhana di Semanggi Solo Terapkan Sistem Modular, Begini Kelebihannya
Hunian sub komunal berkonsep Rumah Instan Sederhana (Risha) di Semanggi, Solo, ini menerapkan sistem modular.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Hunian sub komunal berkonsep Rumah Instan Sederhana (Risha) di Semanggi, Solo, ini menerapkan sistem modular.
Kepala Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arief Sabaruddin, berujar dengan sistem tersebut membuat proses pengerjaan konstruksi terbilang lebih cepat.
"Waktunya hanya 3 bulan saja, dan khusus pengembangan di Semanggi, Solo, Jawa Tengah Ini pengerjaan bersama dengan masyarakat, sehingga dapat menjadi medium edukasi," katanya kepada TribunSolo.com, saat ditemui di peresmian Hunian Sub Komunal Risha di Semanggi, Solo, Jumat (8/2/2019).
Dengan sistem ini, lanjutnya, memudahkan pemasangan dibandingkan konstruksi rumah konvensional.
Konsumsi bahan baku bangunan lebih efektif serta efisien.
• VIDEO: Hunian Sub Komunal Risha di Semanggi, Kota Solo Jadi Pilot Project di Jawa Tengah
Sementara setiap unit Risha yang biayanya dibanderol Rp 116 juta hingga Rp 118 juta yang dibangun di Solo ini memiliki luas total 40 meter persegi dengan 2,5 lantai.
Hunian yang berada di kompleks rumah susun Semanggi ini menjadi satu proyek dari Kementerian PUPR, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta.
"Ini ideal bagi sebuah keluarga, karena setiap lantai memenuhi fungsi hunian sebuah keluarga, beserta dengan privasinya," imbuhnya.
Lantai satu terdiri dari ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.
Kemudian lantai dua terdiri dari kamar tidur dewasa dan dapat difungsikan sebagai ruang keluarga.
• Pengembangan Hunian Sub Komunal Risha di Semanggi Solo, Masyarakat Dapat Mandiri Kelola Limbah
Lantas setengah lantai di atasnya dimanfaatkan sebagai kamar tidur anak.
"Pengembangan hunian ini dimaksudkan untuk menghilangkan kawasan permukiman yang kumuh," imbuhnya.
Juga sangat ideal bagi wilayah yang lahan untuk pengembangan huniannya sangat minim atau sulit, karena konsep konstruksinya vertikal. (*)