Rocky Gerung: Ada Penegakan Hukum Tapi Indeks Demokrasi Turun, Artinya Penegakan Hukum Itu Otoriter
Rocky Gerung menilai indeks hak asasi manusia tidak akan turun jika ada penegakan hukum. Kalau indeks HAM turun, maka penegakan hukum otoriter.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Rocky Gerung seakan ingin menjelaskan bahwa dari kacamata luar negeri, Indonesia memiliki masalah dalam penegakan hukum.
Teguran itu dipastikan objektif dan tidak ada hubungannya dengan perpolitikan di Indonesia.
Ia menyebut hal itu semata-mata untuk memperlihatkan wajah hukum di Indonesia.
Rocky Gerung pun menambahkan, jika penegakan hukum lebih berat sebelah kepada pemerintah akan menyebabkan ketidakpastian dalam hal investasi.
Sementara itu, jika penegakan hukum berat kepada kasus-kasus yang dianggap remeh, bisa diartikan bahwa ada pelanggaran hak asasi manusia.
"Kalau Indonesia wajah hukumnya berat pada perintah penguasa maka investasi punya ketidakpastian. Kalau hukum Indonesia itu berat pada penghukuman soal-soal yang remeh temeh itu artinya ada pelanggaran HAM," ujarnya.
Selain membuktikan jaminan keadilan, menurut Rocky Gerung, problem Indonesia saat ini adalah legalitas dan legitimasi hukum.
Menurutnya, jaksa agung memiliki potensi paling besar untuk berbuat kejahatan.
"Secara umum orang melihat bahwa di Istana terjadi black market of justice, entah itu untuk urusan apa."
"Posisi jaksa agung adalah potensi untuk berbuat kejahatan karena dia menempel pada kekuasaan. Dari awal sebenarnya soal hukum ini legalitasnya ada tapi legitimasinya merosot, itu problem kita hari ini," katanya.
• Mahfud MD Minta Ribut Kasus Rocky Gerung soal Kitab Suci Fiksi Diakhiri: Sudah Overdosis
Ia lantas mencontohkan sebuah kasus yang menurutnya tak masuk akal.
Misalnya, kasus ujaran kebencian yang dilontarkan musisi Ahmad Dhani baru-baru ini.
"Soal Ahmad Dhani misalnya, orang ngomong cuma 'idiot lu'. Sama seperti orang bilang 'lu cebong', 'kampret'. Hal yang dikeluarkan secara ekspresif pada keadaan tertentu bukan dengan intensi itu kena hukuman kan. Gimana akalnya menghukum orang yang karena semacam reaksi membela diri dia keluarin itu," jelas Rocky Gerung.
Simak video selengkapnya:
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)