Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Yunarto Wijaya Bela CEO Bukalapak Terkait Cuitan 'Presiden Baru', Budiman Sudjatmiko: Nggak Perlu

Cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky ramai diperbincangkan di media sosial. Yunarto Wijaya menyatakan dukungannya kepada Achmad Zaky.

Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Kolase TribunSolo.com/kompas tv
Direktur Lembaga Charta Politika Yunarto Wiajya dan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko 

Dalam cuitannya, Zaky menyebut omong kosong industri 4.0 jika budget research & development (R&D) Indonesia masih jauh dibandingkan negara lain.

Ia pun menyertakan daftar sejumlah negera yang berada di atas Indonesia.

Misalnya Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menyediakan anggaran R&D sebesar US$ 511 miliar, China US$ 451 miliar.

Kemudian ada Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea Selatan US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, dan Singapura US$ 10 miliar.

Di akhir kicauannya, Zaky menyebut 'presiden baru'.

"Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky.

Kicauan itu sontak ramai diperbincangkan publik.

Hingga muncul tagar #uninstallbukalapak dan #boikotbukalapak.

Menjadi trending topic, Achmad Zaky lantas memberikan klarifikasi.

Menurutnya, kata 'presiden baru' bisa dimaksudkan dengan siapa pun, bukan hanya Jokowi.

"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga.

Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget," tulis Achmad Zaky.

Ia juga mengungkapkan tujuan dari tweetnya tersebut.

Zaky ingin menyampaikan fakta bahwa dalam 20-50 tahun ke depan, bangsa ini perlu investasi di riset dan menaikkan kualitas sumber daya manusia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved