Hampir Setahun Tutup, Ratusan Karyawan RS Islam Surakarta Sambangi dan Bersihkan Area Rumah Sakit
Ratusan karyawan Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, kembali mendatangi tempat mereka kerja.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ratusan karyawan Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, kembali mendatangi tempat mereka kerja.
Mereka membuka segel pintu gerbang rumah sakit, dan membawa berbagai peralatan kebersihan untuk membersihkan area rumah sakit, Selasa (26/2/2019) pagi.
Mereka membersihkan area RSIS setelah terbengkalai hampir satu tahun.
• Alat-alat Laboratorium dan Komputer di Rumah Sakit Islam Surakarta Hilang, Dicuri Orang?
RSIS ditutup pada pertengahan 2018 karena masalah internal, yang mengakibatkan izin operasional RSIS dicabut oleh Dinas Kesehatan.
Wakil Sekretaris Serikat Pekerja RSIS, Suyamto, mengatakan karyawan yang ikut dalam kerja bakti ini 241 orang.
Dia menambahkan, agenda kerja bakti ini mendadak, sehingga karyawan hadir tidak maksimal.
"Kita targetkan 300 orang, tapi kita maklum untuk teman-teman yang tidak bisa hadir karena sudah bekerja di tempat lain sehingga tidak bisa izin, ada yang di luar kota juga," katanya.
Para karyawan ini mulai membersihkan area rumah sakit, mulai dari masjid hingga ruang unit-unit rumah sakit.
Rencananya, kerja bakti ini akan berlangsung selama satu minggu ke depan.
"Kita dokumentasikan dulu, lalu kita mulai bersih-bersih, mungkin sampai satu minggu ke depan kegiatan kita bersih-bersih," katanya.
Dia menambahkan, para karyawan juga ingin melihat kondisi terkini rumah sakit.
"Kondisi rumah sakit sangat kotor, area dalam rumah sakit penuh debu dan daun kering," katanya.
• Seorang Pria Ditemukan Tewas di Dekat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo
Suyamto menyinggung mengenai nasib ratusan karyawan yang terkatung-katung selama lebih dari setahun.
Para karyawan dirumahkan mulai pertengahan 2018, keputusan manajemen rumah sakit sempat diprotes para karyawan lantaran dinilai sepihak.
Sementara perwakilan karyawan tak pernah dilibatkan dalam diskusi dan pengambilan keputusan.
Dia menambahkan, pihaknya terus mempersiapkan perizinan RSIS agar segera beroperasi kembali.
"Kami berharap secepatnya, kalau bisa bulan Maret sudah selesai, tapi kami masih menunggu juga," katanya. (*)