Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Andi Arief Terjerat Kasus Narkoba

Saat Debat dengan Andi Arief, Mahfud MD Pernah Diingatkan Rekannya 'Pak Hati-hati Itu Anak Sakau'

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mengaku diberitahu rekannya bahwa Andi Arief adalah pemakai narkoba.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
kolase Tribunnews.com
Andi Arief dan Mahfud MD 

TRIBUNSOLO.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mengaku diberitahu rekannya bahwa Andi Arief adalah pemakai narkoba.

Hal itu disampaikan oleh Mahfud MD saat menjadi pembicara di Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/3/2019).

Mahfud MD diberitahu bahwa Andi Arief pemakai narkoba saat Mahfud MD dan Arief terlibat debat tentang hoaks 7 kontainer berisi surat suara.

Setelah debat di Twitter, Mahfud MD pada tanggal 10 Januari 2019 membuat kicauan tentang bahaya narkoba bagi milenial.

Kasus Andi Arief: Akhmad Sahal Sebut Mahfud MD Weruh Sedurunge Winarah soal Tweet Bahaya Narkoba

Mahfud MD mengaku kicauan di Twitternya itu adalah untuk Andi Arief.

"Bro, anak2 milenial. Nikmatilah demokrasi, jagalah negara ini. Perang membela negara yg kamu hadapi skrang adl proksi, termasuk narkoba. Jgn dekat2 narkoba. Sekali terjerat narkoba kalian merusak kemanusiaanmu; akan berani membohongi orang tuamu, isterimu, anakmu, dan rakyatmu," kicau Mahfud MD, 10 Januari 2019.

"Terus terang itu saya berikan kepada Andi Arief," kata Mahfud MD di ILC.

"Tapi saya tidak menyebut Andi Arief, saya adresat-nya berikan kepada milenial."

"Karena dalam pikiran saya pada waktu itu, Andi Arief pikirannya kacau."

"Saya diberitahu orang karena saya berdebat lewat Twitter (dengan Andi Arief), 'Pak hati-hati itu anak sakau'."

"Tapi saya kan tidak bisa mengatakan Andi Arief sakau, saya bisa dituntut ke pengadilan, tapi karena sekarang sudah benar tertangkap begitu, saya katakan sekarang."

Mahfud MD menyebut Andi Arief mendebat dengan argumentasi yang di luar konteks.

"Pada waktu itu saya berdebat tentang 7 kontainer," kata Mahfud MD.

"Ia menyebarkan informasi yang insinuatif (bersifat menyindir) mengatakan bahwa sudah ada kecurangan pemilu, yaitu ditemukannya 7 kontainer."

"Saya katakan itu tak mungkin karena pada waktu itu kan baru tanggal satu, padahal persetujuan surat suara baru tangal empat, bagaimana mungkin? Ini pasti hoaks."

"Oleh sebab itu semua harus diperiksa, termasuk Andi Arief saya bilang."

"Lalu dia marah-marah, marah-marahnya itu gak rasional."

"Dia harus bertanggungjawab dong dia dapat dari mana, harus disebutkan di mana, ini UU ITE."

"Dia marah-marah di luar konteks, sehingga saya berkesimpulan, 'benar ini anak ini kena'."

"Sesudah saya diberitahu oleh teman, 'jangan dilayani pak, itu kena, tremor, dia kalau sedang berat gitu nyakitin orang sambil tertawa, tapi sesudah tu dia takut'," kata Mahfud MD menirukan perkataan temannya.

Mahfud MD: Hati-hati Pak Said Didu Jangan Sembarang Menyuruh Fans MU Mengadukan Delik Umum ke Aparat

Simak video selengkapnya di bawah ini!

Andi Arief meminta maaf

Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan penyesalan dan permintaan maaf setelah tertangkap oleh polisi atas dugaan penggunaan narkoba.

Permintaan maaf itu ia sampaikan lewat akun Twitternya, @AndiArief_, Selasa (5/3/2019) malam. 

"Tak Ingin berakhir di sini. Kesalahan bisa saja membenamkan, namun upaya menjadi titik awal pencarian jalan hidup dengan kualitas berbeda jika benar-benar tak putus asa. Mohon maaf, saya telah membuat marah dan kecewa. Doakan saya bisa memperbaiki salah menuju benar," tulis Andi. 

Kicauan Andi itu langsung mendapat banyak tanggapan dari warganet. Dalam dua jam, kicauan itu sudah di-retweet lebih dari 500 kali dan disukai oleh lebih dari 2000 orang. 

Andi Arief mengundurkan diri dari Partai Demokrat

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebutkan, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief telah meminta dirinya untuk menyampaikan permohonan pengunduran diri kepada DPP Pusat Partai Demokrat.

"Saya akan segera sampaikan kepada Ketua Umum dan ada mekanisme yang berjalan untuk memutuskan pengunduran ini," kata Rachland di Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Rachland mengatakan, Demokrat menyayangkan Andi Arief terlibat dalam dugaan penyalahgunaan narkoba.

Sebab, kata dia, Andi dikenal sebagai sosok yang telah berkontribusi dengan baik bagi partai.

"Tetapi juga kepada pertumbuhan demokrasi di Indonesia. Tetap harus dikatakan bahwa ini adalah kasus pribadi dengan demikian partai tidak punya ketersangkutan apapun," katanya.

Andi Arief sebelumnya ditangkap oleh aparat kepolisian pada Minggu (3/3/2019) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal mengungkapkan polisi sudah melakukan tes urine terhadap Andi Arief. Hasilnya, Andi diketahui positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

"Kami sudah melakukan tes urine, terhadap Saudara AA dan positif mengandung metamphetamine atau jenis narkoba yang biasa disebut sabu," ujar Iqbal dalam jumpa pers di Mabes Polri, Senin (4/3/2019).

Iqbal mengungkapkan polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk alat-alat untuk mengkonsumsi narkoba. Namun, barang bukti narkoba yang diduga dikonsumsi Andi Arief tidak ditemukan di lokasi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved