Pelaku Penganiayaan Sopir Taksi di Sukoharjo sempat Ketiduran di Semak-semak 500 Meter dari TKP
Kedua pelaku penganiayaan sopir taksi di di Sektor 3 Blok JC, Jalan Paris 2, Grogol, sempat tertidur di semak-semak seusai melancarkan aksinya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kedua pelaku penganiayaan sopir taksi di di Sektor 3 Blok JC, Jalan Paris 2, Grogol, sempat tertidur di semak-semak seusai melancarkan aksinya.
Hal ini diungkapkan Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Senin (11/3/2019).
"Setelah berjalan sekitar 500 meter, kedua pelaku sempat duduk, beristirahat, hingga tidur di semak-semak," ucap Iwan.
Sebelumnya, kedua pelaku melakukan aksinya didasari motif dendam terhadap sopir taksi berwarna biru, Sumarno.
Pelaku pria yang bernama Loreng Dwi Prasojo (30) mengaku sempat menjadi korban tabrak lari sopir taksi.
"Dari keterangan pelaku, mereka sebelumnya pernah menjadi korban tabrak lari oleh taksi berwana biru di Solo," kata Iwan.
• Pelaku yang Aniaya Sopir Taksi di Solo Baru Akui Hanya Berniat Menyandera Korban untuk Balas Dendam
Loreng yang geram, mengajak Zeni Liana Ningsih (25), untuk balas dendam kepada sopir taksi.
"ZLN membeli segulung tali rafia, pisau cutter, lakban sebelum melakukan aksinya," katanya.
Setelah itu pada Minggu (3/2/2019), Loreng bersama Zeni ke Rumah Sakit Dr Oen Solo Baru untuk memarkirkan motornya.
Mereka beranjak ke Hotel Brother Inn Solo Baru yang berada tepat di samping rumah sakit.
Di sana mereka memesan taksi via aplikasi Go-Jek dan sempat membatalkan pesanan sebanyak delapan kali sebelum mereka mendapatkan taksi yang mereka inginkan.
Tanpa ada rasa curiga, Sumarno mengantarkan mereka ke tempat tujuan yang merupakan TKP.
Sesampainya di TKP, Sumarno dijerat lehernya dengan seutas tali rafia oleh Loreng.
• Berkat Bantuan Teknologi, Kedua Pelaku Penganiayaan Sopir Taksi di Solo Baru Ditangkap
Karena korban melawan, kedua pelaku panik dan mulai menganiaya korban, Zeni mengeluarkan cutter untuk menyayat korban hingga mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Sumarno yang tidak berdaya membunyikan klakson mobilnya, sehingga membuat pelaku bertambah panik dan akhirnya kedua pelaku kabur.
Pelaku berjalan dan sempat membuang barang bukti.
Karena kelelahan, pelaku memutuskan untuk beristirahat setelah berjalan sekitar 500 meter lalu terdur di semak-semak.
"Senin pagi, mereka meninggalkan lokasi itu dan mereka meminta tolong temannya untuk mengambilkan motor yang diparkir di RS Dr Oen Solo Baru," kata Iwan.
Setelah itu, Zeni diantar ke stasiun di Solo untuk kembali ke rumahnya di daerah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (*)