Pilpres 2019
Cak Nun: Presiden yang Dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia Bukanlah 'Siapa'
Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun, menjelaskan gambaran sosok presiden yang dirasa tepat memimpin Indonesia selama lima tahun mendatang
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Budayawan sekaligus tokoh intelektual, Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun, menjelaskan gambaran sosok presiden yang dirasa tepat memimpin Indonesia selama lima tahun mendatang.
Menurut Cak Nun melalui tulisannya pada situs resminya, Senin (1/4/2019), menegaskan sosok presiden yang dibutuhkan oleh Indonesia bukan soal siapa-nya.
Melainkan, lanjut Cak Nun, soal 'tahu apa' dan 'bisa bagaimana'.
"Presiden yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia bukanlah “siapa”, melainkan “tahu apa” dan “bisa bagaimana”," tulis Cak Nun pada pembukaan tulisannya.
• Gibran Rakabuming: Maaf Kami Bukan Timses, Logo Brand Makanan Kami Tak Ada Hubungan dengan Pilpres
Bagi Cak Nun, siapa pun bisa menjadi presiden Indonesia, menjadi pemimpin untuk periode 2019-2024.
Namun sosok pemimpin tersebut hendaknya tahu soal kebutuhan mendasar bangsa Indonesia di masa kini hingga puluhan tahun mendatang.
Ayah Noe Letto ini mengibaratkan Indonesia layaknya bus besar.
Penumpang sebagai rakyat Indonesia.
Pertanyaan pun muncul dari Cak Nun ditujukan kepada kedua paslon capres-cawapres terkait kunci keselamatan bus berisi banyak penumpang tersebut.
• Jawaban Cak Nun soal Sosok Presiden yang Pantas Memimpin Indonesia pada 2019-2024
"Apakah kunci keselamatan atau kebangkitannya terletak pada sopirnya ataukah pada kondisi bisnya, sasisnya, mesinnya, atau seluruh struktur badannya?" tanya Cak Nun.
"Apakah NKRI perlu ditimbang ulang atau dipertimbangkan kembali segala sesuatunya, dari undang-undang dasar dan bentuk kenegaraannya hingga pandangan hidup dan tujuan sejarahnya, dari pemahamannya terhadap dunia global hingga strategi pembangunannya. Atau tidak," lanjutnya.
Lebih lanjut, Cak Nun juga membahas soal pemikiran para calon pemimpin negeri terkait keadaan bangsa Indonesia.
Hal tersebut guna mempertimbangkan kembali tentang NKRI di masa mendatang.
• Seusai Cerita Gagal Temui Prabowo, Cak Nun Buat 11 Pertanyaan untuk Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi
"Kalau Capres Cawapres dan para pemimpin Negeri ini berpikir “Indonesia sudah benar dan baik-baik saja”, maka silakan jalan.
Kalau beliau-beliau yakin tidak perlu berpikir ulang dan mempertimbangkan kembali berbagai hal tentang NKRI, saya tidak akan mendesakkan apapun saja.
Saya sudah terbiasa menyimpan atau tidak mengungkapkan berbagai macam analisis dan persepsi saya atas kondisi Indonesia," tulis Cak Nun.
Presiden Husnul Khatimah
Sebelumnya, Cak Nun juga telah memberikan gambaran soal sosok presiden yang pantas memimpin Indonesia.
Ia menyebutnya sebagai Presiden Husnul Khatimah.
• Hanum Rais Putri Amien Rais Komentari Debat Pilpres: Prabowo Begitu Memukau, Jokowi Tampak Terkejut
"Presiden yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia periode 2019-2024 adalah Pemimpin yang punya kesanggupan membawa Indonesia ber-husnul khatimah," tulis Cak Nun.
"Jangan sampai bangsa Indonesia, terutama rakyat kecil di strata bawah,
akan semakin berposisi “pelengkap penderita” dan menjadi korban kamuflase-kamuflase elite politik nasional maupun global," lanjutnya.
Selama lima tahun mendatang, Cak Nun berharap agar pemimpin Indonesia bisa kembali membangun nasionalisme demi membangun harga diri Indonesia.
• Prabowo Subianto Blak-blakan soal Perangai Sang Asisten yang Terlalu Berani Namun Tak Bisa Ditolak
"Jangan sampai vacuum Presiden, tahun 2019-2020 harus ada yang memimpin proses membangun kembali “nasionalisme sejati”,
untuk “membangun harga diri bangsa” serta meraih kemenangan seluruh rakyat di tahun-tahun berikutnya," tulis Cak Nun.
Harapannya, siapapun yang menang dalam Pilpres 2019, pemimpin tersebut akan mengedepankan konsep husnul khatimah.
"Maka siapapun yang menjadi Pemerintah NKRI pasca-April nanti,
jika tanpa kesadaran husnul khatimah, akan jauh dari prestasi 'menorehkan tinta emas sejarah'," tegas Cak Nun.
Husnul khatimah menurut Cak Nun di antaranya multitalenta, tangguh dalam mentalitas budaya dan intelektual serta keluasan spiritual.
• Jokowi Kenang Masa Lalu, Jadi Karyawan di Aceh lalu Nekat Pulang Kampung Hanya Bermodal Gajinya
Di sisi lain pemimpin husnul khatimah juga jauh dari gimmick.
Konsep husnul khatimah yang dimaksud Cak Nun tak melulu tentang negara Islam.
Pada tulisannya tersebut, Cak Nun menegaskan bahwa setiap orang dengan masing-masing keyakinannya memiliki kontribusi untuk masa depan Indonesia.
"Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, Aliran Kepercayaan dan apapun,
sebagaimana kekayaan ribuan etnik dan kandungan nilai-nilai budaya dan filosofi dari mozaik sejarah bangsa Indonesia,
justru merupakan sumber dan kontributor inspirasi bagi Indonesia masa depan," tutup Cak Nun. (*)