Pilpres 2019
BJ Habibie Ingatkan Siapapun Presiden yang Terpilih Masih Ada yang Lebih Berkuasa
Menurut Habibie, Pemilu 2019 menunjukkan kemajuan luar biasa dibanding 20 tahun lalu. Ia pun berpesan untuk siapapun presiden terpilih. Ini isinya:
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng menjadi salah satu narasumber dalam acara Mata Najwa spesial Pemilu 2019 yang tayang streaming di YouTube, Rabu (17/4/2019) malam.
Dalam acara tersebut BJ Habibie menceritakan seputar pengalamannya mengikuti Pemilu 2019.
Menurut BJ Habibie, Pemilu 2019 menunjukkan kemajuan luar biasa dalam demokrasi Indonesia.
Habibie sendiri menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10, Kompleks Patra Jasa Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
• Dul Jaelani Perdana Nyoblos, Maia Estianty Beberkan Sang Putra Sempat Clingak-clinguk Kebingungan
Usai nyoblos ia sempat memberi pesan kepada masyarakat.
"(Persaingan) kita juga sudah selesai, kita bergandengan tangan mensukseskan pembangunan," ujar Habibie, kepada Tribunnews.com.
Alumni The Technische Hochschule Aachen (RWTH Aachen) Jerman itu menegaskan siapapun pasangan calon (paslon) yang terpilih dalam Pemilu 2019 harus bisa terbuka dan menjalankan tugas secara baik.
Masyarakat juga harus bisa mendukung pemerintah dalam mewujudkan pembangunan negara dalam berbagai sektor.
"Dan kita menyusun bersama bagaimana pembangunan itu, dan harus transparan, harus kerja baik," kata Habibie.
Saat diundang dalam Mata Najwa, ia pun menegaskan soal pernyataannya itu.
Habibie lantas memuji jalannya Pemilu 2019 yang menurutnya mengalami perkembangan pesat dibanding pemilu sebelumnya.
"Kalau saya bandingkan dengan 20 tahun lalu, ini bukan main majunya. Kita benar-benar bisa mengantarkan kualitas sumber daya manusia Indonesia," kata Habibie dalam sambungan telepon kepada Najwa Shihab.
Ia pun mewanti-wanti kepada siapapun Presiden RI terpilih, jika masih ada yang berkuasa di atasnya.
"Dan kita juga garis bawahi, kita mengenal dalam satu negara itu adalah yang berkuasa."
"Tapi sebenarnya yang berkuasa adalah Tuhan Yang Maha Esa. Dan Tuhan YME itu diwakili oleh ciptaanNYa adalah umat manusia," tambah Habibie.
Menurut Habibie, Tuhan tidak pernah membeda-bedakan umatNya.
Soal kekuasaan Tuhan itu, Habibie lantas menjelaskan sudah tercermin dalam Pancasila.
"Tuhan tidak pernah mengatakan umat itu, umat itu, umat itu mewakiliNya," kata dia.
"Dan ini saya yakin telah tercermin di bumi Indonesia. Dan yang mendasarinya adalah Pancasila. Pancasila yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Habibie.
Dalam tanggapannya, Habibie juga menyebut jika capres cawapres yang bertanding dalam Pemilu 2019 adalah aset bangsa.
Keduanya mesti bekerjasama, baik yang menang maupun kalah dalam Pilpres 2019 demi terwujudnya Indonesia yang maju.
"Setelah kita ketahui kehendak Allah melalui rakyat, maka kita harus bekerja secara efisien agar supaya bisa menghasilkan pemikrian-pemikiran atau produk yang kita butuhkan selama ini," tutur Habibie.
Di akhir komentarnya, Habibie pun mengajak semua rakyat Indonesia menjaga optimistime pasca-Pemilu 2019.
"Saya yakin itu semua Insya Allah dapat dilaksanakan. Jadi setelah selesai ini semua, konsentrasi pada pekerjaan," tutup Habibie.
Simak video selengkapnya di bawah:
Hasil 'Quick Count' Sementara 10 Lembaga untuk Pilpres 2019
Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul sementara atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count 10 lembaga atas Pilpres 2019, Rabu (17/4/2019).
Berikut rangkuman hasil quick count 10 lembaga hingga pukul 19.40 WIB, dari berbagai sumber.
1. Litbang Kompas data 86,50 persen
Jokowi-Ma'ruf: 54,43 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,57 persen
2. Indobarometer data 92 persen
Jokowi-Ma'ruf: 54,30 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,70 persen
3. Charta Politika data 94,15 persen
Jokowi-Ma'ruf: 54,44 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,56 persen
4. Poltracking Indonesia data 94,10 persen
Jokowi-Maruf: 55,11 persen
Prabowo-Sandiaga: 44,89 persen
5. Indikator Politik Indonesia data 88,04 persen
Jokowi-Maruf: 54,12 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,88 persen
6. SMRC data 91,83 persen
Jokowi-Maruf: 54,91 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,09 persen
7. LSI Denny JA data 97,05 persen
Jokowi-Maruf: 55,38 persen
Prabowo-Sandiaga: 44,62 persen
8. CSIS dan Cyrus Network data 95,05 persen
Jokowi-Maruf: 55,60 persen
Prabowo-Sandiaga: 44,40 persen
9. Median data 60,54 persen
Jokowi-Maruf: 54,62 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,28 persen
10. Kedai Kopi data 75,15 persen
Jokowi-Maruf: 52,17 persen
Prabowo-Sandiaga: 45,5 persen. (Kompas.com/Devina Halim)