Pemilu 2019
Istri Anggota KPPS yang Meninggal di Solo Andalkan Penghasilan dari Buruh Cuci Tuk Hidupi 2 Anaknya
Gurat kesedihan karena ditinggal pergi selama-lamanya oleh suaminya, Pamuji Ruswandi (46), masih terukir jelas di wajah Hartini (33), Selasa (23/4).
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
"Karena selama ini suami saya tidak ada riwayat atau mengeluh sakit," ungkapnya.
"Kami sangat berharap ada bantuan asuransi bagi mereka yang gugur karena kelelahan membantu kelancaran Pemilu 2019," aku dia berharap.
Sebelumnya, seorang petugas di TPS nomor 70 Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo meninggal dunia karena kelelahan usai membantu dan mengamankan Pemilu 2019.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Nurul Sutarti mengungkapkan, petugas bernama Pamuji Ruswandi (46) yang tergabung dalam Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) itu, diduga karena kelelahan.
Yakni usai mengurusi persiapan pencoblosan 17 April 2019 hingga proses rekapitulasi perhitungan suara yang dilakukan di wilayahnya.
"Pak Pamudji ini di TPS nomor 70 Kelurahan Nusukan jadi petugas keamanan, beliau meninggal Sabtu (20/4/2019)," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (23/4/2019).
Warga Kampung Cengklik RT 01 RW 019, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo itu lanjut dia, sebelumnya tidak ada masalah dengan kesehatannya.
• KPU: 90 Petugas KPPS Meninggal Dunia dan 374 Menderita Sakit
"Anggota kami itu meninggal setelah tiga hari membantu pengamanan pencoblosan hingga perhitungan suara," ungkapnya.
Dia menambahkan, Pamuji dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Kragilan dengan meninggalkan istri, Hartini dan dua putrinya, Gadis Septa P serta Arysuta Nitimanta.
"Kami dari KPU Solo turut belasungkawa atas gugurnya petugas KPPS yang telah bekerja dengan baik," jelasnya. (*)